Jumat, 13/03/2020, 19:43:11
Harmonisasi Guru Versus Teknologi
Oleh: Yogik Delta Hermawan
--None--

PERKEMBANGAN zaman berkembang begitu pesat dan sangat masif, terutama dalam konteks teknologi. Hampir semua lini kehidupan masyarakat bersentuhan dengan teknologi. Contoh kecilnya adalah sekarang ini penggunaan smartphone, sudah merambah mulai orang dewasa hingga anak-anak.

Fenomena ini tentu akan berimplikasi terhadap segala bidang kehidupan, utamanya dalam bidang pendidikan. Berbicara tentang dunia pendidikan, terdapat banyak unsur di dalamnya. Mulai dari pendidik, peserta didik, sarpras, hingga unsur pendukung lainnya.

Melihat begitu kompleksnya unsur dalam sebuah pendidikan, maka diperlukan sebuah sinergi agar proses pendidikan tersebut berjalan dengan optimal. Jika kita amati dengan cermat, di era sekarang ini proses pendidikan sudah mulai bergeser ke arah “Modernity education”.

Istilah ini saya gunakan karena menurut saya, pendidikan di Indonesia pelan namun pasti sudah mulai bergeser ke arah modernitas pendidikan. Hal tersebut bisa dilihat dengan maraknya penggunaan LCD proyektor sebagai media pembelajaran, ujian berbasis android, dan ujian dalam bentuk CAT (Computer Assisted Test).

Oleh karena itu, berbicara tentang guru dan teknologi, keduanya merupakan dua hal yang berbeda, namun mempunyai power dalam konteks sinergi yang luar biasa. Banyak orang beranggapan bahwa di era milenial atau revolusi industri 4.0 seperti sekarang ini, peran guru sudah tidak begitu diperlukan lagi dalam artian perannya sudah bisa di handle melalui kecanggihan teknologi.

Menyikapi hal tersebut, menurut saya tidak sepenuhnya tepat. Karena tugas seorang guru bukan hanya transfer of knowledge. Melainkan juga terdapat unsur mengembangkan misi kemanusiaan, membangun peradaban, hingga pembentukan karakter peserta didik sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.

Di era modernitas seperti ini, tuntutan bagi seorang guru tentunya juga semakin kompleks. Maka dari itu, mau tidak mau seorang guru harus mampu menguasai kompetensi pokok dalam bidang teknologi. Selain itu juga, karena sudah saatnya guru di Indonesia harus memberikan pembelajaran yang lebih variatif, inovatif, efektif dan efisien.

Esensi dari sebuah penggunaan teknologi adalah untuk mempermudah proses pembelajaran dan tentunya guna merespon perkembangan zaman. Bukan bertujuan menggeser peran seorang guru atau bahkan menghilangkannya.

Oleh karena itu, menurut saya hadirnya seorang guru mutlak diperlukan. Sampai kapan pun peran guru tidak pernah akan tergantikan dengan teknologi berbentuk apapun. Guru akan selalu menjadi sosok vital dalam proses pendidikan, sentuhan khas seorang guru yang saya yakin tidak akan ditemukan dalam teknologi bentuk apapun.

Wujudkan lah harmonisasi guru versus teknologi, sekuat yang kita mampu. Yakin lah bahwa suatu saat Indonesia akan mampu memiliki kualitas pendidikan yang luar biasa. Sehingga semakin banyak menghasilkan out put lulusan yang mampu bersaing dikancah internasional.

Teruntuk para guru di negeri tercinta ini, janganlah kalian patah semangat, tetap kobarkan semangat mengabdi demi kecerdasan anak bangsa. Di tangan-tangan terampil kalian lah masa depan generasi penerus bangsa ini ditentukan. Niat mulia kalian semoga selalu dibalas kebaikan oleh sang pencipta.

Terima kasih para guru hebat di negeriku tercinta, Indonesia. Jadilah guru yang bermutu, jadilah guru pelopor teknologi, pendidikan bermutu Indonesia maju.

(Yogik Delta Hermawan yang akrab disapa Yogik adalah Mahasiswa Aktif di Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Pascasarjana Angkatan X IAIN Kudus. Yogik yang punya hobby olahraga ini tinggal di Kudus, Jawa Tengah)

Tulisan dalam Kolom Opini ini adalah kiriman dari masyarakat. Segala tulisan bukan tanggung jawab Redaksi PanturaNews, tapi tanggung jawab penulisnya.

 
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Komentar Berita