Kamis, 03/10/2019, 08:32:25
Refleksi Hari Kesaktian Pancasila
Oleh: Yeyen Yuniar
--None--

Manusia dibekali anugerah akal yang dapat digunakan untuk berpikir. Inilah salah satu karunia yang harus kita syukuri, karena mampu membedakan kita dari makhluk yang lain, seperti hewan yang hanya mengandalkan instingnya untuk hidup sehingga segala carapun ditempuh agar dapat bertahan.

Lain halnya dengan manusia, yang juga dikarunia hati nurani. Dua karunia ini yang mampu menghantarkan manusia dapat memahami tujuan hidup, serta cara yang sesuai dengan menggunakan dua karunia istimewa tersebut.

Seperti yang dikatakan ulama besar, Buya Hamka; Kalau manusia hidup cuma sekadar hidup, babi pun bisa melakukannya, Artinya kalau hidup cuma untuk makan dan tidur binatang pun bisa melakukannya. Untuk itulah manusia sejatinya memiliki derajat kehidupan yang berbeda dengan binatang.

Perdebatan hal yang manusiawi karena flashback sejarah banyak tedapat proses pertukaran gagasan atau pikiran yang diperankan oleh para pendiri bangsa.

Rumusan Pancasila 1 Juni 1945 terdapat dalam apa yang disebut Piagam Jakarta. Pada 18 Agustus 1945 setelah Proklamasi 17 Agustus, Piagam Jakarta dijadikan Pembukaan UUD 45 dan rumusan Pancasila berubah, yaitu sila pertama. Dalam Piagam Jakarta sila pertama dari dasar negara berbunyi, "Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya." Namun, pada rumusan 18 Agustus 1945 berubah menjadi "Ketuhanan Yang Maha Esa".

Perumusan yang sudah disepakati telah termaktb dalam UUD 1945 dan menjadi pedoman bagi kita semua. Tanggal 1 oktober 2019 adalah hari kesaktian pancasila, hari dimana pancasila dinobatkan sebagai landasan dari bangsa indoensia. Sehingga orang indonesia harus berlaku seuai dengan kesepakatan yang telah di dimusyawarahkan oleh pahlawan bangsa indonesia. Kesaktian pancasila terlihat dari lima point yang dimilliki oleh pancasila tersebut.

Point-point tersebut sudah seharusnya oleh masyarakat indonesia. Namun, ada sebagian yang acuh terhadap point yang ada dalam pancasila tersebut. Sebanrnya makna yang terkandung sangat besar sehingga mansia dengan landasi pancasila akan mampu memanusiakan manusia. Hari kesaktian pancasila ini mampu mengorbarkan semangat juang para pahlawan. Namun kali ini, malah di hujani dengan banyaknya permasalahan yang membuat kita semakin berbeda, bahkan semakin tidak mengidentitaskan bahwa kita adalah orang indonesia.

Permasalahan-permasalahan yang terjadi ada karena suatu berbedang pendapat dan tidak keterbukaannya atas apa yang telah menimpa bangsa indoensia. Penyelesaian masalah sebenarnya sangatlah mudah yaitu dengan musyawarah dan setelah itu dilakukanlah tablihg atau menyampaiakn dengan secara benar. Bukan yang terjadi malah menyampaiakn dengan menutupi kebenaran. Refleksi hari kesaktian pancasila ini menjadi alaram untuk kita semua, bahwa dalam sila satu sampai lima, mempunyai makna yang tidak dimiliki oleh negara lain.

Memerangi hawa nafsu disebut jihad yang besar karena musih yang diperangi tersembunyi di dalam diri mausia berupa keinginan kepada sesuatu yang memberikan kesenangan kepada jasmani, nafsu yang diperangi adalah nafsu yang rendah, nafsu yang membawa kepada kejahatan manusia, baik di dalam ucapan, perbuatan,maupun hatinya.

Dari dua pembahasan diatas antara proses debat sampai dengan jihad melawan hawa nafsu ada korelasi yang dapat di bentuk menjadi pengertian dasar bahwa manusia sebagai makhluk yang mempunyai keistimewaan lebih dari makhluk yang lain, diharap mampu cerdas dalam memahami perbedaan yang tak jarang mewarnai kehidupan berbangsa serta peran adanya hati nurani terus dioptimalkan untuk mencapai kesepakatan bersama dalam suatu proses diskusi (share of  idea) dan tidak mendahlukan nafsu belaka yang dapat mengotori proses.

(Yeyen Yuniar adalah Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Peradaban Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah)

Tulisan dalam Kolom Opini ini adalah kiriman dari masyarakat. Segala tulisan bukan tanggung jawab Redaksi PanturaNews, tapi tanggung jawab penulisnya.

 
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Komentar Berita