Stadion Soccer City, Johannesburg, Afrika Selatan.
PIALA Dunia Afrika Selatan dibuka 11 Juni 2010 di Stadion Soccer City, Johannesburg, Afrika Selatan. Stadion berkapasitas sekitar 90.000 penonton itu, berlangsung prosesi pembukaan Piala Dunia yang ke-19.
Soccer City telah menjadi kebanggaan sekaligus ikon baru di Afrika Selatan. Arsitekturnya dibuat khusus, dengan mengambil inspirasi dari bentuk buah calabash yang tersebar di seluruh Afrika. Berfungsi sebagai tempat menyimpan makanan dan minuman, serta merupakan simbol kemakmuran dan kebersamaan. Kombinasi merah, oranye, dan cokelat mendominasi dinding luar stadion berlapis bahan fiberglass, untuk mengingatkan pada sejarah Johannesburg sebagai salah satu kota pusat tambang emas di Afrika Selatan.
Untuk membangun stadion itu, Pemerintah Afrika Selatan menggelontorkan dana 3,2 milyar rand, setara dengan US$ 424 juta atau lebih dari Rp 3,8 trilyun. Mereka pun tak keberatan ketika harus merogoh kocek lebih dalam, lantaran anggaran pembangunan Soccer City naik hampir sepertiganya. Biayanya membengkak hingga US$ 133 juta.
Menjadi tuan rumah Piala Dunia untuk pertama kalinya, Afrika Selatan memang tak mau kalah pamor dibandingkan dengan negara-negara penyelenggara sebelumnya. Tak mengherankan, total jenderal dana yang dikucurkan negara yang tim sepak bolanya disebut "Bafana Bafana" itu mencapai 33 milyar rand atau US$ 3,9 milyar. Total dana yang jika dirupiahkan lebih dari Rp 35 trilyun ini, dialokasikan untuk menyelesaikan pembangunan seluruh stadion dan merenovasi tiga bandar udara utamanya.
Jor-jorannya Afrika Selatan mengucurkan duit untuk Piala Dunia itu bukan tanpa perhitungan. Maklum, lewat pergelaran ini, negara yang berpenduduk sekitar 45 juta jiwa itu berharap bisa mendongkrak pendapatan domestik 0,54% pada tahun ini. Fulus ini bakal mengalir dari kantong para penggila bola, yang diperkirakan membelanjakan uang 8,8 milyar rand.
Hitungan itu sebetulnya agak meleset dari prediksi awal. Ini terjadi lantaran para penggemar bola dari mancanegara yang datang ke Afrika Selatan tak akan sebanyak dari perhitungan awal. Jika dua tahun lalu jumlah penggemar bola dari luar Afrika Selatan yang diperkirakan bakal datang sekitar 483.000. Namun kini mereka hanya mematok 373.000-an. Maklum, perkiraan dua tahun lalu itu dibuat sebelum krisis gbobal menghantam ekonomi dunia. (Dari berbagai sumber)