TIM Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Institut Pertanian Bogor (IPB) University, melaksanakan kegiatan sosialisasi bertema pembuatan pupuk organik cair (POC) di Desa Sukamulya, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Juni 2025 lalu.
Kegiatan ini berlangsung di aula Kantor Desa Sukamulya dan dihadiri oleh perangkat desa serta masyarakat setempat yang memiliki ketertarikan terhadap pertanian organik dan pengolahan limbah rumah tangga.
Sosialisasi bertujuan untuk memberikan edukasi kepada warga, mengenai cara sederhana mengolah limbah organik menjadi pupuk cair yang berguna bagi tanaman sekaligus memiliki nilai ekonomis.
Pupuk organik cair atau POC merupakan pupuk berbentuk cair yang dibuat dari bahan-bahan organik yang melalui proses fermentasi. Proses ini membantu menguraikan nutrisi di dalam bahan organik agar lebih mudah diserap oleh tanaman.
POC memberikan manfaat yang besar, baik untuk kesuburan tanah, pertumbuhan tanaman, maupun upaya pengurangan limbah rumah tangga. Di samping itu, pembuatan pupuk ini juga membuka peluang usaha kecil berbasis lingkungan yang dapat dijalankan secara mandiri oleh masyarakat di Desa Sukamulya.
Masyarakat Desa Sukamulya diajarkan cara membuat POC menggunakan bahan-bahan yang mudah ditemukan, seperti kulit pisang, air (lebih baik air cucian beras). Melalui kegiatan sosialisasi ini, tim KKNT IPB mengajak masyarakat Desa Sukamulya untuk lebih bijak dalam mengelola limbah rumah tangga serta mendukung praktik pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Dengan memanfaatkan bahan-bahan yang tersedia di sekitar, masyarakat dapat menghasilkan pupuk berkualitas tinggi yang tidak hanya menunjang produksi pertanian, tetapi juga berpotensi menjadi peluang usaha lokal. Aula Kantor Desa Sukamulya menjadi saksi upaya kecil, namun bermakna ini dalam membangun desa yang lebih hijau dan mandiri.
-Praktik POC dan Menanam Bibit Kangkung Bayam
Setelah sukses melaksanakan kegiatan sosialisasi pembuatan pupuk organik cair (POC) pada tanggal 9 Juni 2025, tim Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) IPB kembali melanjutkan program edukasi lingkungan di Desa Sukamulya dengan kegiatan praktek lapangan pada tanggal 18 Juni 2025.
Kegiatan ini dilaksanakan di salah satu lahan milik warga dan dihadiri oleh masyarakat sekitar yang ingin menerapkan langsung ilmu yang telah diperoleh pada sesi sebelumnya. Kegiatan ini menjadi bagian penting dalam rangkaian program edukasi, karena tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga mengajak warga untuk merasakan langsung pengalaman praktik secara nyata.
Dalam praktik ini, warga terlebih dahulu diperlihatkan cara penggunaan pupuk organik cair hasil fermentasi dari kulit pisang. Tim mahasiswa memperagakan cara mencampurkan POC dengan air bersih dalam takaran yang tepat, serta teknik penyiraman yang efektif agar nutrisi dapat terserap optimal oleh tanaman.
Penjelasan mengenai waktu penyiraman yang ideal, yakni pada pagi atau sore hari, juga disampaikan secara rinci. Warga tampak antusias dan memperhatikan dengan sungguh-sungguh, beberapa bahkan aktif bertanya untuk memastikan mereka benar-benar memahami prosesnya.
Setelah sesi penggunaan POC, kegiatan dilanjutkan dengan penanaman bibit kangkung dan bayam secara bersama-sama. Lahan sederhana telah disiapkan sebelumnya sebagai media tanam. Bibit kangkung dan bayam dipilih karena keduanya merupakan jenis sayuran yang cepat tumbuh, mudah dirawat, dan memiliki nilai gizi tinggi serta kebutuhan konsumsi yang cukup besar dalam kehidupan sehari-hari.
Warga dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil untuk menanam bibit secara bergiliran, dimulai dari membuat alur tanam, menanam benih, hingga menyiram dengan larutan POC yang telah diencerkan.
Antusiasme warga Desa Sukamulya dalam mengikuti praktik penanaman ini menunjukkan bahwa program yang dijalankan tidak hanya diterima dengan baik, tetapi juga memberikan dampak langsung yang positif.
Banyak warga menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini sangat bermanfaat karena memberikan solusi nyata bagi kebutuhan dapur mereka, sekaligus mengajarkan cara memanfaatkan sampah organik yang selama ini belum dimaksimalkan.