PanturaNews (Tegal) - Siapa sangka anak seorang wiraswasta bisa menjabat kapolres. Inilah kisah inspiratif AKBP I Putu Bagus Krisna Purnama, S.I.K.MH yang kini menjabat Kapolres Kota Tegal.
Lahir dari keluarga sederhana, beliau merupakan putra seorang sopir truk, yang melalui kerja keras dan dedikasinya berhasil mencapai karier gemilang di Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Kisahnya menjadi bukti bahwa latar belakang bukanlah penghalang untuk meraih cita-cita diiringi dengan tekad dan semangat serta selalu berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
"Karena saya sudah niat masuk Taruna seperti paman saya, maka sejak kecil selalu berolah raga yang berhubungan dengan tes masuk polisi juga menghindari minuman beralkohol dan narkoba," kata Kapolres ketika ditemui usai upacara HUT Bhayangkara Ke 79 Selasa 01 Juli 2025.
Pria kelahiran Bali 05 April 1985 mengaku sangat gemar ber olah raga bahkan pernah menjadi juara 1 karate se Bali.
Anak pertama dari enam bersaudara mengikuti jenjang pendidikan, setelah lulus SMA 1 Kuta, Bali langsung mengikuti tes masuk Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 2003 setelah lulus Akpol 2006 langsung menjadi korps Brimob di tempatkan Kalimantan Barat. Pada tahun 2010 Bagus Krisna melanjutkan ke pendidikan untuk meraih gelar PTIK Pendidikan Tinggi Ilmu Kepolisian, setelah lulus tahun 2012 sampai 2015 kembali masuk ke Akpol sebagai pengasuh Taruna.
Pria ganteng berbadan tegap berkulit putih yang memiliki tinggi badan 180 cm dari hasil pernikahannya dengan I Made Dwi Pramesti yang lahir di Pontianak 18 Juni 1988.
"Kebetulan istri saya adik teman seliting dengan saya waktu di Akpol dan sekarang dia, menjabat Kapolres di Toli-toli. Dari pernikahannya dengan Pramesti telah dikarunia tiga anak yang paling besar kelas 6 SD," ungkap AKBP I Putu Bagus Krisna Purnama.
Menurutnya, ia pernah bertugas di sejumlah wilayah di Jawa Tengah, diantaranya Kapolsek Ajibarang Banyumas, PJR Polda Jateng, Kapolsek Banyumanik, Waka polres Jepara dan sebelum menduduki jabatan Kapolres Bagus Krisna ditunjuk sebagai Korspri Komjen Purwadi yang sekarang Wakil Menpan RB.
Dengan modal pengalaman pada penempatan tugas, I Putu Bagus Krisna Purnama menilai masyarakat kita Tegal toleransinya sangat tinggi baik dalam kehidupan beragama maupun dalam bermasyarakat.
"Tegal tuh nyaman dan kondusif, masyarakatnya baik-baik dan sangat toleran," tuturnya.
Komitmennya dalam tugas meskipun menjadi orang nomor satu di jajaran kepolisian di Kota Tegal, tetapi dia selalu menghindari sifat arogan,
"Jangan sekali kali mengumpat anggota, sebab itu sama saja mengurangi ibadah kita dan kalau anggota dimarahi pasti dia spaneng yang dampaknya mengurangi kenyamanan dalam bertugas tapi memang harus tegas sesuai aturan," kata Kapolres.
Seorang pimpinan ketika ada stafnya yang salah jangan dimarahi, panggil dinasehati dengan baik.
Lanjutnya, anggota polisi harus selalu menjadi contoh yang baik taat dengan segala aturan, jangan mentang mentang polisi tidak bayar pajak bermotor, tidak pakai helm misalnya.
"Kalau dia melanggar harus ditindak tegas apa lagi sampai melakukan KDRT," tegasnya.
Ketika ditanya soal makna peringatan hari ulang tahun bagi Koros Bhayangkara menurut I Putu Bagus Krisna Purnama, adalah.momen untuk ber intropeksi diri, usia79 tahun ibarat manusia sudah tua jadi harus berjalan kearah yang lebih baik, sesuai apa yang diinginkan oleh masyarakat.
"Sekarang tidak jamannya lagi polisi kelihatan arogan, kita sipil negara harus selalu membaur dengan masyarakat," pungkas I Putu Bagus Krisna Purnama.