PanturaNews (Tegal) - DS, pria 45 tahun asal Desa Wisnu, Kecamatan Watukumpul, Kabupaten Pemalang, ditemukan tak bernyawa di ruang tamu rumah rekannya di Jalan Mawar, Kelurahan Pakembaran, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal, Senin siang, 16 Juni 2025.
Tubuhnya tergeletak kaku dengan mulut berbuih. Di sampingnya, terdapat botol minuman keras dan bungkus obat herbal jenis tolak angin.
Kematian mendadak ini awalnya diduga sebagai kasus overdosis minuman beralkohol. Namun, sejumlah kejanggalan muncul dari keterangan saksi dan kondisi lokasi kejadian.
Berdasarkan penelusuran kronologi kejadian, diperoleh informasi, bahwa korban datang ke rumah rekannya sekitar pukul 10.00 WIB.
Menurut keterangan pemilik rumah kepada polisi, saat itu ia meninggalkan korban sendiri untuk menjemput anaknya pulang sekolah. Ketika kembali, korban sudah tidak bernyawa.
“Tidak ada tanda kekerasan di tubuh korban,” ujar Kapolsek Slawi, AKP Rushendro, saat dikonfirmasi, Selasa 17 Juni 2025.
“Hasil visum menunjukkan korban positif overdosis.” sambung Rushendro.
Meski demikian, tidak ada penjelasan rinci mengenai jenis racikan atau kadar alkohol yang dikonsumsi, selain dugaan bahwa korban mencampur minuman keras berkadar 15 persen dengan obat herbal.
Informasi ini menyisakan sejumlah pertanyaan. Apakah benar kombinasi minuman keras dan obat herbal bisa menyebabkan kematian secepat itu? Apakah korban memang mengonsumsi campuran tersebut secara sukarela?
Saat sejumlah awak media mencoba mengkonfirmasi ke RSUD Dr. Soesilo Slawi, tempat jenazah korban divisum. Namun pihak rumah sakit menolak memberikan keterangan detail dengan alasan etika medis dan permintaan keluarga.
“Keluarga tidak mengizinkan autopsi dan langsung membawa jenazah pulang ke Pemalang,” kata AKP Rushendro.
Dalam beberapa tahun terakhir, kasus kematian akibat konsumsi miras oplosan atau kombinasi bahan berbahaya meningkat di Jawa Tengah.
Apakah ada unsur kelalaian, atau korban memang tidak tahu bahaya mencampur alkohol dengan obat herbal?
Polisi menyatakan kasus ini ditutup setelah keluarga menerima hasil visum.