Kamis, 22/05/2025, 11:52:24
Video Debat Sengit Antara Kades Dengan Aparat di Brebes Terkait Demo Pelebaran Underpass Rel Kereta Api Viral di Sosmed
.
LAPORAN TAKWO HERIYANTO

Kepala Desa Winduaji, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, Abdurahman, yang akrab disapa Kaji Karman, murka usai dituding sebagai provokator di balik rencana aksi unjuk rasa warganya.

PanturaNews (Brebes) – Kepala Desa Winduaji, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, Abdurahman, yang akrab disapa Kaji Karman, murka usai dituding sebagai provokator di balik rencana aksi unjuk rasa warganya. 

Tudingan tersebut dilayangkan oleh pihak keamanan PT KAI Daop V Purwokerto menyusul ketegangan di dekat lokasi underpass jalur rel kereta api Dukuh Keseran. 

Bahkan, video debat sengit antara Kades dan aparat di Brebes terkait rencana demo pelebaran underpass tersebut telah viral di media sosial.

Kaji Karman menegaskan bahwa rencana aksi warga bukan tanpa alasan. 

Menurutnya, ini adalah persoalan keselamatan dan harga diri masyarakat yang bertahun-tahun harus menghadapi bahaya akibat sempit dan rendahnya underpass tersebut.

“Ini bukan sekadar jalan, ini soal martabat dan keselamatan warga Winduaji. Kami sudah kirim surat tiga kali, tapi tak kunjung ada respons. Kami beri waktu satu bulan, kalau masih diabaikan, ribuan warga akan turun ke jalan!” tegas Abdurahman dalam audiensi bersama Direktorat Jenderal Perhubungan Darat dan perwakilan Pemkab Brebes, Selasa (20/5).

Ancaman aksi besar-besaran ini bukan gertakan kosong. Pemerintah Desa Winduaji telah mengirim surat pemberitahuan aksi damai ke Polres Brebes, lengkap dengan jumlah massa dan titik kumpul.

Underpass Dukuh Keseran selama ini menjadi sumber keresahan warga. Bentuknya yang menyerupai huruf “U” dengan tikungan tajam, lebar hanya 4 meter dan tinggi 3,5 meter, sudah tak layak dilewati. 

Kerap terjadi kecelakaan, dan kendaraan besar, termasuk truk pengangkut kayu yang menjadi tulang punggung ekonomi warga tak bisa melintas. 

Puncaknya, beberapa waktu lalu, sebuah mobil pemadam kebakaran tak mampu masuk ke desa karena terhalang underpass. Akibatnya, warga terpaksa memadamkan api dengan alat seadanya.

Dalam audiensi, pihak Direktorat Jenderal Perhubungan Darat melalui Siska Sasanti menyatakan memahami keresahan warga. Namun, perbaikan hanya bisa dilakukan jika Pemkab Brebes mengajukan permohonan resmi ke Kementerian Perhubungan.

Menanggapi hal itu, Asisten Sekda Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Brebes, Anna Dwi Rahayuning Rizky, menyebut pihaknya akan segera menyampaikan ke bupati untuk membuat permohonan disertai kajian teknis sesuai syarat Dirjen Perhubungan.

"Kami akan segera menyampaikan ke bupati untuk membuat permohonan disertai kajian teknis sesuai syarat Dirjen Perhubungan," katanya, Kamis (22/5).

Adapun, di akhir pertemuan, Kades Abdurahman (Kaji Karman) tetap bersikukuh bahwa warga tak akan mundur. Jika dalam waktu satu bulan tak ada kejelasan, mereka siap turun ke jalan.


 
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Komentar Berita