Kamis, 27/02/2025, 20:43:39
Awal Puasa 1 Ramadhan 2025 Versi Pemerintah, NU, Muhammadiyah, dan An-Nadzir
LAPORAN TIM PANTURANEWS

PanturaNews - Awal puasa Ramadhan di Indonesia ditentukan oleh pemerintah dan sejumlah organisasi Islam. Pemerintah menetapkannya melalui Kementerian Agama (Kemenag) RI, sementara organisasi Islam lainnya, seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, dan An-Nadzir, juga memiliki metode masing-masing.

Masing-masing pihak menggunakan metode yang berbeda, sehingga tidak menutup kemungkinan awal Ramadhan jatuh pada tanggal yang berbeda di antara mereka. Maka tidak heran, banyak umat muslim yang penasaran kapan tepatnya mereka akan memulai puasa menurut pemerintah ataupun organisasi Islam lainnya.

Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut informasi lengkap mengenai awal puasa Ramadhan versi pemerintah, NU, Muhammadiyah, dan An-Nadzir.

Awal Puasa 1 Ramadhan 2025 Versi Pemerintah

Mengacu pada Kalender Hijriah 2025 terbitan Kemenag RI, awal puasa 2025 atau 1 Ramadhan 1446 diprediksi jatuh pada 1 Maret 2025. Namun, tanggal tersebut masih bersifat perkiraan dan bisa saja berubah. 

 

Penetapan secara resmi akan dilakukan melalui sidang isbat.

Mengutip laman resmi Kemenag, pemerintah akan melakukan penghitungan astronomi atau metode hisab terlebih dahulu. Setelahnya akan dilakukan pemantauan atau rukyatul hilal di berbagai titik di seluruh Indonesia.

Data-data yang terkumpul itu kemudian akan dipaparkan pada sidang isbat yang dihadiri berbagai pihak seperti perwakilan organisasi Islam, Majelis Ulama Indonesia (MUI), ahli falak, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), dan Mahkamah Agung.

Usai pemaparan, maka akan diadakan musyawarah dan pengambilan keputusan awal Ramadhan lalu diumumkan kepada publik. Adapun sidang isbat penentuan awal Ramadhan ini akan diselenggarakan pada 28 Februari 2025 dan dipimpin langsung oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar.

Untuk lebih jelasnya, berikut rincian informasi pelaksanaan sidang isbat puasa 2025:

Acara: Sidang isbat Penentuan Awal Ramadhan 1446 H/2025 M :

Hari/Tanggal: Jumat, 28 Februari 2025

Lokasi: Auditorium H M Rasjidi, Kementerian Agama RI, Jakarta Pusat

 

Prediksi Awal Puasa 1 Ramadhan 2025 Menurut BRIN

BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) melakukan perhitungan hisab untuk menentukan posisi hilal guna membantu memberikan gambaran awal Ramadhan sebelum keputusan resmi pemerintah.

Mengutip laman resminya, BRIN menggunakan kriteria hasil kesepakatan dari empat menteri agama di kawasan ASEAN untuk menentukan awal puasa. Empat menteri itu yakni Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura atau disingkat MABIMS.

Peneliti BRIN Thomas Djamaluddin menyebutkan bahwa posisi bulan pada waktu Magrib 28 Februari 2025 di Aceh telah melebihi kriteria MABIMS. Dengan demikian, menurutnya 1 Ramadhan 1446 H jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025.

Berdasarkan analisis garis tanggal, pada saat Maghrib 28 Februari 2025 di wilayah Indonesia, posisi bulan telah memenuhi kriteria MABIMS di wilayah Aceh. Maka, 1 Ramadhan 1446 di kalender jatuh 1 Maret 2025," jelas Thomas Djamaluddin.

Sebagai informasi, masuknya bulan baru menurut kriteria MABIMS adalah tinggi bulan atau tinggi toposentrik minimum 3° dan elongasi maksimum 6,4°.

Sementara pada tanggal 28 Februari 2025 di Aceh, tinggi toposentrik telah mencapai angka 4,54,5° dan elongasi geosentriknya pada angka 6,4°. Sehingga angka tersebut telah melewati kriteria MABIMS.

 

Awal Puasa 1 Ramadhan 2025 Versi NU

Organisasi Islam NU belum mengumumkan jadwal hari pertama puasa 2025. NU juga tidak mengeluarkan prediksi jatuhnya 1 Ramadhan tahun ini.

Menyadur laman NU Online, organisasi Islam ini akan menentukan awal puasa Ramadhan melalui Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU). Penentuannya menggunakan metode yang sama dengan pemerintah, yakni rukyatul hilal dan hisab.

Oleh karenanya, awal puasa versi NU akan menunggu sidang isbat dan diumumkan bersamaan dengan pemerintah.

 

Awal Puasa 1 Ramadhan 2025 Versi Muhammadiyah

Sementara itu, Muhammadiyah telah menetapkan awal puasa 2025 yang jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025. Penetapan ini disampaikan melalui Maklumat Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2025 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah 1446 Hijriah.

Penetapan tersebut berpedoman pada metode hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.

Berikut rincian hasil hisab PP Muhammadiyah mengenai awal 1 Ramadhan, Syawal, dan Zulhijjah 1446 H/2025 M:

Awal Puasa 1 Ramadhan 1446 H: Sabtu Pahing, 1 Maret 2025 M

1 Syawal 1446 H (Idul Fitri): Senin Pahing, 31 Maret 2025 M

1 Zulhijah 1446 H: Rabu Kliwon, 28 Mei 2025 M

9 Zulhijah 1446 H (Hari Arafah): Kamis Pon, 5 Juni 2025 M

10 Zulhijah 1446 H (Idul Adha): Jumat Wage, 6 Juni 2025 M

Awal Puasa 1 Ramadhan 2025 Versi An-Nadzir

 

Sama seperti Muhammadiyah, jamaah An-Nadzir juga telah menetapkan jadwal 1 Ramadhan 2025. Ketetapan ini diumumkan melalui press release Penetapan Awal Ramadhan 1446 H/2025 M Jamaah An-Nadzir Gowa Sulawesi Selatan Indonesia.

Berdasarkan press release-nya, jamaah An-Nadzir menetapkan 1 Ramadhan 1446 H jatuh pada hari Jumat, 28 Februari 2025.

Dengan demikian, jamaah An-Nadzir akan mulai berpuasa pada tanggal tersebut.

Berdasarkan hasil perhitungan dan pemantauan bulan tersebut, dan demi kehati hatian seperti yang dicontohkan oleh guru dan imam KH Syamsuri Abdul Madjid maka Jamaah An-Nadzir Gowa mulai berpuasa pada hari Jumat 28 Februari 2025 M. Dengan demikian maka kita sedang dalam keadaan berpuasa lalu bulan Ramadhan 1446 H masuk. Namun secara sempurna full puasa Ramadhan 1446 H terhitung mulai Sabtu 1 Maret 2025 M," jelas Pimpinan An-Nadzir Gowa Ustaz Samiruddin Pademmui dalam keterangan resmi.

Potensi Awal Ramadhan Pemerintah Berbeda

Meskipun mayoritas penetapan 1 Ramadhan ini nampaknya seragam, namun masih ada kemungkinan penetapan 1 Ramadhan pemerintah berpotensi berbeda dari hasil prediksi sebelumnya. Pemerintah melalui Kemenag RI dan BRIN memprediksi awal Ramadhan jatuh pada 1 Maret 2025.

Akan tetapi, Peneliti BRIN Thomas Djamaluddin dalam YouTube pribadinya menjelaskan terdapat kemungkinan awal Ramadhan 1446 H pada sidang isbat jatuh pada 2 Maret. Hal ini dikarenakan adanya potensi gagal rukyat atau kegagalan dalam mengamati hilal di langit.

"Namun penetapan awal Ramadhan pada sidang isbat ada kemungkinan 1 Ramadhan 1446 jatuh pada 2 Maret 2025 karena kemungkinan gagal rukyat," jelas Thomas.

Alasan Penetapan Awal Puasa di Indonesia Sering Berbeda

Penentuan awal puasa di Indonesia sering kali berbeda antara pemerintah dan organisasi Islam. Alasan perbedaannya dikarenakan perbedaan metode penentuan awal puasa yang digunakan.

Mengutip laman Kemenag RI, ada organisasi Islam yang mengaplikasikan metode hisab atau wujudul hilal secara independen. Sementara, ada pula yang menggunakan metode hisab namun menunggu hasil pemantauan hilal sebagai keputusan akhirnya.

Muhammadiyah sendiri menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal yakni dengan perhitungan astronomi. Dengan metode tersebut, Muhammadiyah bisa menetapkan awal Ramadhan tanpa menunggu pemantauan untuk melihat hilal atau bulan baru.

Sementara pemerintah menggunakan keduanya yakni metode hisab dan rukyatul hilal. Data hisab dijadikan informasi awal dan selanjutnya dikonfirmasi melalui mekanisme rukyat.

Organisasi Islam An-Nadzir sendiri menggunakan metodologi yang diajarkan oleh guru dan imam KH Syamsuri Abdul Madjid dan juga Ustaz Rangka Hanong Daey Kiyo. Metode ini memantau bulan dengan kriteria tertentu serta memperhatikan fenomena alam.

Perbedaan pendapat mengenai penggunaan metode penetapan awal bulan Ramadhan ini terjadi karena adanya perbedaan dalam memahami nash (dalil) dan pengambilan hukumnya (istinbath). Perbedaan pendapat dalam fikih tersebut sudah biasa dan sesuatu yang lumrah serta wajar terjadi.

Demikianlah informasi selengkapnya mengenai awal puasa versi pemerintah

dan organisasi Islam lainnya. Semoga bermanfaat!


 
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Komentar Berita