PanturaNews (Tegal) - Seorang bocah berusia 8 tahun dari Dukuh Benda, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, mengalami koma setelah dipatuk ular welang yang dikenal lebih ganas daripada ular kobra.
Peristiwa tragis ini terjadi pada Kamis, 12 September 2024, dan hingga saat ini, korban masih belum sadar.
Direktur RSUD dr. Soesilo Slawi, Guntur M. Taqwin, mengungkapkan bahwa kondisi bocah tersebut masih kritis.
"Pasien masih koma dan belum menunjukkan perkembangan berarti. Racun ular welang tampaknya sudah menyerang sistem sarafnya," kata Guntur pada Selasa, 17 September 2024.
Sejak masuk rumah sakit, bocah ini telah ditangani oleh berbagai dokter spesialis, termasuk dokter anak, anestesi, bedah, dan neurologi.
Selain itu, 15 vial sabu neuron telah diberikan ke tubuh pasien dengan harapan bisa melawan racun ular tersebut.
"Kalau gigitan ular kobra biasanya cukup dengan dua vial sabu sudah bisa membaik, tapi untuk ular welang, belum ada perubahan," tambah Guntur.
Meskipun pasien tidak tercakup oleh BPJS Kesehatan, rumah sakit telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan untuk memastikan bahwa perawatan tetap diberikan secara optimal.
"Kami terus mencoba yang terbaik dan pemerintah juga sudah turun tangan untuk membantu keluarga pasien yang tidak mampu," ujar Guntur.
Diketahui, ular welang dikenal memiliki bisa yang lebih kuat dibandingkan ular kobra, yang membuat penanganan gigitan ular ini menjadi lebih sulit dan memerlukan waktu pemulihan yang lebih lama