KECEMASAN adalah suatu kondisi dimana seseorang merasa takut dan cemas akan suatu hal yang belum pasti terjadi. Menurut American Psychological Association (APA) dalam (Muyasaroh et al. 2020), kecemasan merupakan keadaan emosi yang muncul saat individu sedang stress, dan ditandai oleh perasaan tegang, pikiran yang membuat individu merasa khawatir dan disertai respon fisik (jantung berdetak kencang, naiknya tekanan darah, dan lain sebagainya).
Matematika bagi sebagian besar pelajar seringkali dianggap sebagai momok menakutkan. Tidak dapat dimungkiri banyak dari kita yang berpikir demikian, mereka cenderung cemas terhadap mata pelajaran matematika.
Jika saat tes matematika detak jantungmu berdetak sangat cepat, telapak tangan berkeringat bukan karena penyakit bawaan, kamu sangat cemas karena minder mengerjakan soal matematika, bahkan membayangkan angka saja sudah membuat sakit kepala sampai tidak bisa konsentrasi, maka bisa jadi kamu mengalami kecemasan matematika (mathematics anxiety) yaitu suatu kecemasan atau ketakutan berlebih terhadap matematika.
Tapi tenang kamu tidak sendiri, menurut penelitian ada sekitar 20% dari populasi yang mengalami hal tersebut, akan tetapi jika tak segera diatasi maka akan mengganggu kesehatan mental, jika sudah seperti itu semua kembali ke diri kita sendiri. Menurut (Desmita, 2010) kecemasan tinggi terhadap matematika akan mempengaruhi hasil belajar dan prestasi siswa di sekolah.
Kecemasan terhadap matematika akan cenderung mendorong siswa untuk sulit belajar dan mendapatkan prestasi yang bagus. Hal tersebut terjadi akibat tingkat kecemasan yang ada pada diri siswa terlalu besar.
Seberapa nekat kita bisa memerangi rasa takut, lalu apa yang harus kita lakukan? Bagaimana cara seorang pengajar menurunkan persentase kecemasan dalam diri pelajar saat pembelajaran matematika? Dalam artikel ini kita akan membahas beberapa cara mengurangi kecemasan diri sendiri dan cara seorang pengajar agar peserta didik tidak merasa cemas saat pembelajaran matematika yang bisa membangun kenyamanan dan rasa aman bagi semua siswa/siswi maupun perguruan tinggi.
Hal pertama yang harus dilakukan yaitu dapat dimulai dari diri kita sendiri dalam mengurangi kecemasan matematika, berikut cara yang dapat dilakukan menurut Rika Munjay, 2022 dalam mengatasi ketakutan / kecemasan terhadap matematika | math anxiety di channel YouTubenya:
-1. Berniat sungguh-sungguh: Dengan niat yang kuat menjembatani dalam menyelesaikan segala permasalahan termasuk kecemasan matematika, tanpa niat yang kuat kamu akan merasa terbebani dan ujung-ujungnya niat itu tidak akan bertahan lama.
-2. Menanamkan energi positif: Takut akan matematika bukan berarti tidak pintar, bisa jadi karena ketakutan inilah yang membuat kamu menutup akses akan hal-hal baik dari matematika, akibatnya kamu hanya akan membenci tanpa tau seberapa hebatnya kamu bisa memecahkan permasalahan matematika.
Untuk itu buang pikiran negatif dan berhenti berkata "aku tidak cukup pintar dalam matematika" namun tanamkan energi positif dan mulai berkata "aku pasti bisa mengerjakannya".
-3. Perkuat pondasi matematika: Jika hanya mengandalkan pikiran positif saja tidak membuatmu langsung bisa mengatasi kecemasan tersebut perlu rutin latihan untuk memperkuat pondasi matematika, dengan pondasi yang kuat akan memperingan otak dalam menghadapi materi-materi yang lebih sulit lagi. Apabila kesulitan belajar sendiri kamu bisa meminta bantuan serta bertanya kepada guru, tentor, atau teman yang lebih memahaminya.
-4. Lakukan relaksasi: Jika semua sudah dilakukan cobalah untuk relaksasi, dengan relaksasi dapat membantu menjernihkan pikiran, menjaga kesehatan mental, dan menstabilkan detak jantung.
Langkah yang dapat dilakukan dalam mengurangi kecemasan matematika terletak pada kemampuan seorang guru dalam memahami siswa-siswi dan terus mencoba membawa pelajaran matematika ke arah yang lebih baik dan mudah diterima serta disenangi oleh siswa-siswinya. Selain itu peran serta pihak-pihak lain juga sangat membantu dalam mengurangi kecemasan matematika tersebut (menurut Paulus Roy Saputra, 2014).
Upaya guru dalam mengurangi kecemasan belajar siswa merupakan hal yang sangat penting dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif dan mendukung perkembangan siswa. Berikut beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh guru:
-1. Menciptakan suasana belajar yang nyaman (Putranta & Jumadi, 2019).
Guru dapat menciptakan suasana belajar yang nyaman dengan menghadirkan lingkungan yang mendukung pembelajaran seperti ruang kelas yang bersih dan rapi. Guru juga harus mempertahankan tingkat kebisingan yang rendah dan memperlihatkan sikap positif terhadap siswa. Dengan menciptakan lingkungan belajar yang nyaman, siswa dapat merasa lebih tenang dan fokus pada materi ajar.
-2. Menyediakan informasi yang jelas dan terstruktur dalam materi ajar agar siswa dapat memahami dan mengingat informasi dengan lebih baik (Singh dkk., 2021).
Guru juga harus memperlihatkan keterampilan dan pengetahuan yang baik dalam materi ajar. Dengan menyediakan informasi yang jelas dan terstruktur, siswa akan merasa lebih percaya diri dalam mempelajari materi ajar.
-3. Teknik pengajaran yang bervariasi juga dapat membantu mengurangi kecemasan belajar siswa (Aprilia dkk., 2020).
Guru dapat menggunakan media pembelajaran seperti video, gambar, atau presentasi yang menarik agar siswa tidak merasa bosan atau jenuh dalam pembelajaran. Dengan menggunakan teknik pengajaran yang bervariasi, siswa dapat memperoleh pengalaman belajar yang lebih menarik dan bervariasi.
-4. Memberikan dukungan dan bantuan kepada siswa dalam mempelajari materi ajar (Warsah, 2021).
Guru juga dapat membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami materi ajar atau memberikan bantuan tambahan seperti soal latihan. Dengan memberikan dukungan dan bantuan, siswa akan merasa lebih percaya diri dan dapat memahami materi ajar dengan lebih baik.
-5. Guru memberikan umpan balik yang efektif kepada siswa (Asha dkk., 2022).
Umpan balik yang efektif dapat membantu siswa memperbaiki kelemahan dalam belajar. Guru dapat memberikan pujian atau kritikan secara konstruktif agar siswa bisa merasa lebih percaya diri dalam belajar. Dengan memberikan umpan balik yang efektif, siswa akan memperoleh motivasi untuk terus memperbaiki diri dan meningkatkan hasil belajarnya.
-6. Guru dapat membuat tugas yang realistis dan mendukung pembelajaran agar siswa merasa lebih percaya diri dan siap menghadapi ujian atau penilaian (Warsah & Nashori, 2020).
Dengan membuat tugas yang realistis dan mendukung pembelajaran, siswa akan merasa lebih siap dan percaya diri dalam menghadapi penilaian akhir. Adapun empat hal yang perlu diperhatikan guru untuk dapat mengurangi tingkat kecemasan matematika menurut Gelar Dwirahayu dkk, 2018, yaitu:
-1. Memperhatikan kesiapan siswa dalam belajar, -2. Mendesain pembelajaran matematika yang menyenangkan dan tidak membebani siswa/siswi, -3. Menyiapkan alat peraga atau media pembelajaran sehingga matematika lebih mudah di pahami dan di mengerti, -4. Memberikan relaksasi kepada siswa di sela-sela proses pembelajaran, sehingga siswa kembali fokus pada belajarnya.
Secara keseluruhan, upaya-upaya yang telah disebutkan diatas dapat mengurangi kecemasan belajar siswa, dapat membantu menciptakan lingkungan belajar yang mendukung dan kondusif. Selain itu, upaya tersebut juga dapat membantu siswa meraih hasil belajar yang lebih baik dan mengembangkan potensi diri mereka.
Matematika bukan sekedar perhitungan, tetapi matematika adalah tentang bagaimana kita memandang hal-hal umum yang kita anggap remeh lalu menemukan polanya dan menggeneralisasi menjadi bentuk persamaan.
Matematika bukanlah hal yang harus ditakuti, karena semakin kamu merasa cemas maka kamu akan semakin terjebak dalam ketakutan yang lebih besar nantinya. Ingat kecemasan tidak mencerminkan seberapa besar kemampuanmu, dan kamu dapat menaklukkan kecemasan itu sering berjalannya waktu.
DAFTAR PUSTAKA: Rika Munjay, 2022. Motivasi Belajar Matematika: Mengatasi Ketakutan / Kecemasan terhadap Matematika | math anxiety. Media YouTube. https://youtu.be/VuNwm0GJv0A?si=nAcv9K3eIrQcZ6WJ. Idi Warsah, Eko Carles, Ruly Morganna, Sela Anggraini, Shella Silvana, Siti Maisaroh, 2023.
Usaha Guru Mengurangi Kecemasan Belajar Siswa dalam Pembelajaran Pai: At-Ta'dib, jurnal ilmiah prodi pendidikan agama Islam, vol 15 No.1 Juni 2023, 31-48. https://doi.org/10.47498/tadib.v15i1.1763. Ade Rais, 2020. Kecemasan Matematika serta Cara Mengatasinya: Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika FKIP UMP Purwokerto. https://www.scribd.com/document/722364033/349-683-1-SM.