Sabtu, 27/04/2024, 20:19:41
Harga Bawang Merah di Jakarta Tinggi, Namun Rendah di Daerah Pemasok Terbesar: Ada Apa?
-LAPORAN TAKWO HERIYANTO

Para petani bawang merah asal Desa Krasak, Kecamatan Brebes, sedang panen. (Foto: Takwo Heriyanto)

PanturaNews (Brebes) - Para petani bawang merah di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, yang merupakan daerah pemasok terbesar di Indonesia mengungkapkan keheranannya ketika harga bawang merah di pasar-pasar besar seperti Jakarta justru mencapai harga tinggi, sementara di tempat asal produksi, harga justru rendah. 

Hal ini menimbulkan pertanyaan serius di kalangan petani tentang faktor-faktor apa yang mempengaruhi fluktuasi harga yang tidak seimbang ini. Padahal, di daerah lain juga melimpah, seperti terdapat lima daerah di Indonesia yang memproduksi bawang merah terbesar, yaitu di Jawa Tengah ada Kabupaten Brebes dan Demak, di Jawa Timur ada Nganjuk, lalu ada juga Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Solok, Sumatera Barat.

Salah satu petani bawang merah Kursim (47), mengungkapkan kebingungannya. 

"Kami para petani bawang merah sangat heran melihat harga bawang merah di Jakarta sangat tinggi, sementara kami sebagai pemasok terbesar di Indonesia justru harus menjual dengan harga yang rendah. Apakah ada yang salah dalam sistem distribusi atau ada faktor lain yang mempengaruhi?," kata Kursim, salah satu petani bawang merah ketika ditemui di lapak bawang Desa Krasak, Kecamatan Brebes.

Menurutnya, harga bawang di Kabupaten Brebes berkisar Rp 30-33 untuk kualitas sedang. Sedangkan kualitas super Rp 40 ribu-an per Kg. 

"Kalau yang super Rp 40 ribuan ke atas. Jadi tidak ada yang Rp 80 ribuan. Sudah menurun sejak empat hari terakhir dari sekitar Rp 48 ribu per kilo," terangnya.

Pihaknya bersama para petani bawang merah lainnya di Kabupaten Brebes mempertanyakan peran pemerintah dalam menjaga stabilitas harga dan memastikan kesejahteraan petani. 

Mereka mengharapkan adanya langkah konkret dari pemerintah untuk mengatasi ketidakseimbangan harga yang menguntungkan pihak tengah dan merugikan petani.

Ketua Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI), Dian Alex Chandra mengakui ada keterpautan yang jauh antara harga di Brebes dan Jakarta.

Jika di Jakarta harga Rp 80 ribu, maka di Brebes hanya Rp 40-45 ribu per Kg. Untuk harga panen di tingkat petani, bahkan ada kecenderungan harga akan turun.

"Sebelumnya memang Rp 50 ribu, kemudian pada Rabu kemarin turun Rp 40 ribu sampai Rp 45 ribu per kilo untuk kualitas super," kata Alex.

Alex menyebut, beberapa pekan kemarin, harga sempat naik hingga Rp 50 ribu. Bahkan menjelang Lebaran sampai H+2 Lebaran, harga bawang merah mencapai Rp 70 ribu per Kg.

Kenaikkan harga saat itu disebut Alex, karena banyak sentra bawang di Jawa Tengah yang gagal panen akibat banjir. Musibah banjir di beberapa daerah mempengaruhi pasokan di pasaran.

"Pasokan berkurang karena banjir kemarin. Dari 7.500 hektar lahan terdampak, 2.500 hektar di antaranya gagal panen," sebut Alex.

Terkait harga bawang merah yang tembus Rp 80 ribu per Kg di Jakarta, Alex menyebut kemungkinan karena harga tersebut di tingkat eceran.

Sementara, Kepala Pasar Induk Brebes, Ali Nurohman menambahkan, per Kamis (25/4/2024) harga bawang merah di angka Rp 40 ribu sampai Rp 45 ribu per Kg. 

"Sejak Rabu kemarin sampai hari ini (Kamis), terpantau di harga Rp 40 ribu. Meski ada yang jual Rp 45 ribu," kata Ali, Kamis. 

Meski sempat mengalami kenaikam, Ali menyebut harga bawang tidak pernah menembus Rp 80 ribu per Kg. "Pas lebaran memang naik, tapi tidak lama. Dan tidak pernah tembus Rp 80 ribu per kilo," kata Ali. 


 
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Komentar Berita