Kamis, 04/08/2022, 14:23:57
Dewan Pimpinan Ranting HARPI Melati Bumiayu Segera Dilantik
LAPORAN ZAENAL MUTTAQIEN

Pelantikan dewan pengurus HARPI Melati Ranting Bumiayu akan digelar Minggu besok (Foto: Zaenal Muttaqin)

PanturaNews (Brebes) - Pelantikan Dewan Pimpinan Ranting Himpunan Ahli Rias Pengantin Indonesia (HARPI) Melati Bumiayu Kabupaten Brebes Jawa Tengah periode 2022-2027 akan digelar pada Minggu 07 Juli 2022 mendatang. 

Acara pelantikan 28 dewan pimpinan ranting yang rencananya akan dihadiri Bupati Brebes, Hj Idza Priyanti SE MH ini, akan digelar di Pendopo 2 Bumiayu. Pelantikan dilakukan oleh pimpinan HARPI Cabang Kabupaten Brebes.

Dewan pimpinan ranting yang akan dilantik merupakan hasil rapat pemilihan pengurus pada 14 Juni 2022 lalu. Pada rapat pengurus tersebut menghasilkan formatur yang kemudian ditetapkan sebagai pimpinan HARPI Melati Bumiayu periode 2022-2027.

"Pada rapat pengurus secara formatur telah terpilih dewan pimpinan untuk periode 2022-2027," kata Evin Nurviana yang terpilih sebagai Ketua HARPI Ranting Bumiayu tersebut.

Menurutnya, pelantikan dewan pimpinan akan diisi dengan beberapa rangkaian acara. Diantaranya Beauty Class yang dibuka untuk masyarakat umum.

"Nanti ada Beauty Class untuk umum, tapi karena kuotanya terbatas sehingga pesertanya hany bagi yang sudah mendaftar," kata Evin.

Dikatakan, HARPI Bumiayu sudah ada sejak 2006 lalu dan telah beberapa kali pergantian kepengurusan sesuai periodenya. Dewan pimpinan ranting periode sebelumnya telah merampungkan pakem tata rias dan tata busana khas Brebes bagian selatan.

"Untuk tata upacara pengantin Brebes selatan masih menjadi pekerjaan rumah yang akan diselesaikan oleh periode 2022-2027 ini," ucap Evin.

Tata rias, tata busana dan tata upacara di Brebes ada perbedaan antara wilayah utara dan wilayah selatan. Sehingga HARPI Bumiayu dengan bimbingan dan binaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar) Brebes melakukan penggalian.

"Meski cukup sulit karena harus menggali dari orang-orang terdahulu, tapi akhirnya dapat dipakemkan, tinggal untuk tata upacaranya yang maaih terus digali dari beberapa sumber," ungkap Evin.


 
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Komentar Berita