Senin, 15/11/2021, 10:19:34
Suka Duka PPL di Masa Pandemi
Oleh: Eko Priyanto
--None--

Pembelajaran merupakan suatu proses menyalurkan atau menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik, baik secara langsung atau tidak langsung. Suatu proses pembelajaran merupakan hal yang sangat penting bagi peserta didik untuk memperoleh materi pelajaran dari seorang guru. 

Semakin baik proses pembelajaran, maka hasil yang dicapai pun kemungkinan besar akan lebih baik dan efektif. Namun jika suatu proses pembelajaran berjalan kurang baik atau kurang maksimal, maka sudah dipastikan hasilnya pun akan kurang maksimal dan kurang baik.

Dalam sebuah proses pembelajaran kita sebagai calon guru dituntut untuk dapat melaksanakan pembelajaran dalam situasi dan kondisi bagaimanapun juga. Seperti halnya para mahasiswa semester VII Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Peradaban Bumiayu (UPB) khususnya yang sudah melaksanakan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di sekolah-sekolah baik di tingkat Sekolah Dasar (SD) sederajat, Sekolah Menengah Pertama (SMP) sederajat ataupun ditingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat.

Tentunya setelah melaksanakan PPL selama kurang lebih tiga bulan tersebut, para mahasiswa telah memperoleh pengalaman yang sangat luar biasa yang mungkin belum pernah dirasakan atau dilaksanakan sebelumnya.

Kegiatan PPL yang dilaksanakan pada masa pandemi ini menuntut para mahasiswa FKIP untuk dapat beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan kondisi dan situasi yang jauh di luar pemikiran mereka sebelumnya. Dengan adanya pandemi virus corona ini pemerintah Indonesia dalam hal ini Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menentapkan beberapa model pendidikan yang harus diterapkan oleh instansi-instansi pendidikan. 

Beberapa model pendidikan yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut: 1) Pembelajaran Daring (dalam jaringan) yaitu sebuah pembelajaran dengan menggunakan media elektronik dan teknologi sebagai sarana pendukungnya, seperti handphone, android, komputer, dan yang pasti adalah jaringan internet. Beberapa media pembelajaran daring antara lain : google classroom, google meet, what’sapp grup, telegram, youtube streaming, dan lain-lain. 2) Pembelajaran Luring (luar jaringan) yaitu sebuah pembelajaran tanpa menggunakan media elektronik dan teknologi ataupun internet sebagai sarana pendukungnya, medianya bisa dengan menggunakan buku teks, buku cetak, buku referensi atau buku pengetahuan yang lainnya. 3) Pembelajaran Kunjungan ke Rumah yaitu sebuah pembelajaran dengan metode kunjungan rumah atau melakukan pembelajaran dengan mengunjungi rumah serta pembelajaran dilakukan dirumah (baik rumah peserta didik ataupun rumah seorang guru) tersebut dengan peserta atau siswa yang ada disekitar rumah tersebut.

Model pembelajaran yang diuraikan di atas merupakan beberapa contoh model pembelajaran yang bisa dilakukan dan diaplikasikan oleh guru kepada peserta didiknya. Namun sudah menjadi kewajaran bahwa pembelajaran yang dilaksanakan pada masa pandemi seperti saat ini pastinya kurang maksimal dan kurang efektif. Akan tetapi karena kondisi dan situasi saat ini yang sedang tidak aman karena pandemi virus corona mengharuskan para pengajar atau guru harus lebih kreatif dan inovatif dalam kegiatan pembelajarannya.

Sebagai seorang pendidik atau guru harus kreatif dan inovatif untuk menciptakan dan merealisasikan pendidikan dimasa pandemi ini. Guru harus mempunyai pemikiran dan bergerak cepat mengikuti perkembangan zaman apapun situasi dan kondisinya. 

Dalam masa pandemi ini strategi belajarpun mau tidak mau harus menyesuaikan, hal ini yang membuat proses KBM yang awalnya tatap muka menjadi KBM daring. Tentu perubahan strategi ini banyak membawa dampak pro dan kontra / positif dan negatif. 

Adapun yang dilakanakan secara tatap muka namun dengan jumlah peserta didik dan waktunya pun juga terbatas.

Selama kurang lebih tiga bulan berlalu mahasiswa yang melaksanakan PPL di sekolah-sekolah telah berusaha melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai mahasiswa bagi kampus dan melaksanakan tugasnya juga sebagai pendidik.

Pemikiran dan teori-teori yang telah didapatkan di perkuliahan harus mampu diterapkan oleh mahasiswa di tempat praktik. Tentunya hal ini cukup sulit dan sukar dikarenakan proses pembelajaran yang tidak seperti biasanya yaitu tatap muka atau pembelajaran konvensional. 

Bahkan tidak jarang yang merasa kurang maksimal dan kurang efektif dalam melaksanakan pembelajaran di masa pandemi seperti saat ini. Terkadang kami merasa bahwa kami telah gagal dan tidak maksimal dalam menyampaikan ilmu atau pelajaran kepada peserta didik.

Namun kita harus yakin bahwa setiap kejadian dan peristiwa pasti ada hikmah atau pelajarannya. Sebagai mahasiswa, kita juga harus mengambil pelajaran serta hikmah dalam pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang sudah dilaksanakan. 

Sebagai calon pendidik hendaknya dapat menyadari bahwa proses pembelajaran tidak akan selamanya berjalan mulus dan lancar, pasti akan ada hambatan dan tantangan yang dihadapi. Sebagai calon pendidik juga harus mampu beradaptasi dengan segala sistuasi dan kondisi yang terjadi dengan tetap melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pendidik yang menyampaikan ilmu dan pelajaran kepada peserta didik. 

Semoga pandemi virus corona ini cepat berakhir agar proses pendidikan di Indonesia dapat berjalan maksimal dan lebih baik lagi. Aamiin...

(Penulis adalah mahasiswa mahasiswa di Universitas Peradaban Bumiayu (UPB), jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia)

 

 

 

 

 

 

Tulisan dalam Kolom Opini ini adalah kiriman dari masyarakat. Segala tulisan bukan tanggung jawab Redaksi PanturaNews, tapi tanggung jawab penulisnya.

 
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Komentar Berita