Kehadiran virus corona bukan kondisi yang dapat menghambat kreatifitas seseorang.....

Pandemi virus corona masih belum usai membuat kondisi perekonomian menurun secara drastis diberbagai sektor kehidupan, mulai dari rumahan hingga pabrik atau perusahaan.

Banyak perusahaan yang melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sehingga mengakibatkan tidak sedikit masyarakat mengalami kekacauan finansial bahkan kehilangan mata pencaharian sebagai tumpuan utama. Sebab kehadiran virus corona membatasi segala aktivitas manusia dalam memenuhi kebutuhannnya. Meski demikian, kondisi ini bukanlah sesuatu hal yang menjadikan kreatifitas ikut terhambat.

Di Era pandemi virus corona saat ini, mayoritas orang mencoba membuka bisnis online sebagai bentuk aktivitas produktif. Meskipun keadaan sedang terpuruk, bukan berarti hal ini akan mematikan masyarakat dalam mencari solusi supaya bisa bebas dari dampak ekonomi yang ditimbulkan.

Berawal sebagai pegawai yang bekerja di luar ruangan berubah menjadi pebisnis yang bekerja di dalam ruangan. Mengingat pandemi ini harus mematuhi protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah, sangat efektif jika bisnis online ini dilakukan di rumah demi kebaikan bersama.

Dalam memulai menjalankan bisnis online ibarat membuka sebuah toko di area yang tentu sudah mempunyai calon custumor. Pembeli yang dimaksud ialah pengguna internet di Indonesia yang kian tumbuh. Perkembangan pengguna internet tahun 2020 memasuki angka 73,7 persen, artinya pengguna internet di Indonesia mencapai 196,7 juta orang (Kompas,2020). Pengguna internet tersebut diantaranya gemar melakukan belanja online baik melalui online shop, marketplace bahkan e-commerce yang menjadi ranah proses terjadinya penjual dan pembeli.

Dengan melakukan aktivitas produktif ini, masyarakat dapat menunjang kebutuhan sehari-hari bagi mereka yang mengalami penurunan ekonomi. Tetapi bukan hanya yang mengalami penurunan ekonomi saja, seseorang yang ingin mencari penghasilan tambahan juga melakukan bisnis online sebagai rutinitas yang asyik dan santai. Seseorang cukup duduk manis sambil bermain gadget dalam memanfaatkan fitur-fitur atau aplikasi tertentu untuk berbisnis. Tidak hanya merintis bisnis online, kini banyak di antara mereka bergabung  menjadi reseller toko atau bisnis orang lain.

Merintis bisnis online harus realistis karena kita perlu mengenali seluk beluk dalam pembuatan toko online. Kemudian kita harus memperhatikan dan memastikan bisnis online yang kita jalani dapat berkembang bahkan menciptakan inovasi yang menarik. Maka dari itu, banyak sekali hal yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan merintis bisnis online khususnya kendala yang nantinya dihadapi dan resiko yang akan diterima. Dalam merintis bisnis online memang tidak mudah, kita perlu memikirkan apakah bisnis online bisa sukses sesuai ekspektasi atau justru berjalan tidak semestinya.

Aktivitas produktif tentu bisa berjalan dengan lancar apabila kita dapat membuat konsep perencanaan yang matang dalam merintis bisnis online. Berawal dari riset pasar, menentukan produk atau barang apa yang ingin dijual, kemudian memilih target pasar dan membuat strategi penjualan (melalui media apa untuk mempromosikan produk).

Selain itu, studi kelayakan juga sangat penting dalam merintis bisnis online supaya nantinya bisnis yang dijalankan tidak mengalami jalan buntu bahkan gulung tikar. Hal ini dilakukan karena studi kelayakan dalam merintis bisnis adalah kegiatan yang dapat menentukan keberhasilan suatu usaha, apakah suatu bisnis tersebut layak dijalankan atau tidak.

Kehadiran teknologi yang patut kita syukuri saat ini, karena kegunaannya sangat begitu penting di era pandemi virus corona dalam merintis bisnis online. Kini berbagai kemudahan bisa di akses kapan pun dan dimana pun, bahkan hanya perlu alat teknologi seperti handphone atau laptop dan jaringan internet saja sudah bisa menambah pemasukan dari bisnis online.

Perlu kita sadari dan ingat bahwa kemudahan di era digital tidak akan berpihak pada mereka yang bermalasan dan tidak ingin berusaha. Jika memang benar ingin merintis suatu bisnis online, bekali diri dengan pengetahuan seputar dunia bisnis supaya dapat menciptakan aktivitas produktif terutama kondisi pandemi virus corona.

(Yulia Damayanti adalah Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Peradaban Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah)