Hama wereng batang coklat (WBC) menyeranga tanaman padi, petani terpaksa lakukan panen dini untuk menghindarai kerugian lebih besar (Foto-Foto: Ilusterasi)
PanturaNews (Brebes) - Sejumlah petani di Desa Kaliwadas, Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, terpaksa memanen tanaman padinya lebih awal. Hal itu terpaksa dilakukan untuk menghindari kerugian lebih besar akibat serangan hama wereng batang coklat (WBC). Sedikitnya lima hektare lahan pertanian padi di desa tersebut yang terpaksa panane dini.
Informasi yang diperoleh seluruh tanaman padi yang terserang WBC akan kering dan mati. Hal tersebut ditandai dengan warna menguning hingga menghitam pada bagian bawah batang padi.
Munir (40) salah satu petani mengaku terpaksa memanen padinya lebih dini agar tidak habis diserang hama wereng batang coklat. Biasanya dalam semalam hama bisa membuat satu petak sawah rusak dan gagal dipanen.
"Dalam waktu sehari semalam langsung menyerang satu petak sawah," katanya, Selasa 28 Juli 2020.
Ia menuturkan hama menyerang dalam tempo dua hari, di mana puncaknya terjadi pada Sabtu kemarin yang menyebabkan tanaman padi layu.
"Tadinya hanya beberapa titik. Besoknya langsung sepetak," keluhnya.
Kepala Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Bumiayu, Bambang SW membenarkan adanya serangan hama wereng batang cokelat di lahan pertanian Desa Kaliwadas. Serangan WBC terjadi kemungkinan karena pengaruh perubahan iklim saat ini. Serangan WBC hanya terjadi di titik di petak tertentu, tidak secara merata di seluruh lahan.
"Serangan WBC itu awalnya terlihat di bagian bawah menguning. Kemudian jadi kering, gosong dan buah padi tidak terisi semua, ada juga yang mati batangnya," katanya.
Menurutnya, pihak sudah menyarankan agar petani langsung memanennya, sebab hama tersebut menyerang padi yang usianya sudah bisa dipanen. Langkah tersebut terpaksa dilakukan lantaran hama menyerang cukup cepat.
"Yang sudah layak bisa langsung dipanen, sisanya batangnya dibakar. Namun kita sudah lakukan juga gerakan penyemprotan serentak, agar hama tidak menyebar," ujar Bambang.
Adapun pasca serangan, pihaknya telah melakukan gerakan menyemprot serentak. Penyemprotan dilakukan di 22 hektar sawah di Desa Kaliwadas.
"Sebelumnya penyemprotan sudah dimulai di Desa Kalilangkap, Bumiayu dan lainnya," pungkas Bambang.