PanturaNews (Tegal) - Untuk mengendalikan invlansi di Kota Tegal, Jawa Tengah, Bulog bekerjasama dengan Pemerintah Kota Tegal dan Bank Indonesia, melakukan operasi pasar melalui Ketersediaan Stabilitas Harga (KSH) di lingkungan Kantor Kecamatan Tegal Selatan, Kota Tegal.

Keterangan tersebut disampaikan oleh GM Bulog Sub Drive Cabang Pekalongan, Arie Apriansyah di lokasi pasar murah, Jumat 14 Februari 2020.

"Operasi pasar yang disajikan yang utama berupa beras, tetapi disisi lain kita juga peka terhadap harga-harga yang bergejolak, khususnya bawang putih yang saat ini harganya di Kota Tegal sedang tinggi. Ada minyak sayur, daging dan produk Bulog komersial lainnya," kata Arie Apriansyah di lokasi operasi pasar murah.

Arie menyebut, untuk harga bawang putih pihaknya menjual dengan harga Rp 34.000 per kg. Sedangkan dipasaran saat ini harga bawang putih dikisaran Rp 40.000 - Rp 45.000 yang sebelumnya sempat Rp 50.000 .

"Penjualan dengan pola komersial terutama bawang putih yang menjadi konsen naik sekarang. Jadi kita carikan sumber-sumbernya, di pengepul utamanya untuk mendapatkan harga yang relatif lebih murah, sehingga kita bisa jual lebih murah juga dan jauh dari harga pasar," tutur Ari.

Harga di operasi pasar dipatok untuk Beras Premium per 1 kg sebesar Rp 10.500 (HETnya Rp 12.800), Beras Premium per 5 kg sebesar Rp 52.500, minyak goreng Rp 11.500, tepung terigu Rp 7.500, Daging Kerbau Rp 75.000, Bakso per 500 gram Rp 50.000, bakso per 250 gram Rp 26.000.

Untuk pedagang bebas, kata Ari, pihaknya tidak bisa membatasi, maka dilakukan mungkin dengan intervensi secara halus, secara baik kepada masyarakat yang diharapkan nanti menjadi acuan harga dari pedagang-pedagang lain.

"Saat ini suplai barang memang berkurang, karena memang panen belum ada, jadi memang agak susah. Untuk beras pada bulan April mendatang panen raya, nanti dengan sendirinya karena suplainya banyak," pungkas Ari.

Pedagang Kojek Goreng (jegor) Warso (52), mengaku beli bawang putih 1 kg Rp 34.000 di pasar murah lebih hemat, karena lebih murah dibanding dengan harga yang di pasar.

"Belanja lebih ngirit, kalau bisa pasar murah seperti ini jangan hanya sehari saja ya?," tutur Warso berharap.