Proyek Jalingkut Brebes-Tegal yang mangkrak selama 7 tahun, mulai dikerjakan lagi. (Foto: Dokumen)
PanturaNews (Brebes) - Setelah mangkrak tujuh tahun, pada tahun 2020 ini pengerjaan proyek jalan lingkar utara (Jalingkut) Brebes-Tegal, Jawa Tengah, dilanjutkan kembali dengan alokasi anggaran dari APBN sebesar Rp 200 miliar lebih.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Jalan Nasional Brebes-Tegal Wilayah 1 Jawa Tengah, Yudi Harto Suseno mengatakan, pengerjaan Jalingkut sudah mulai dilakukan.
"Ruas jalan sepanjang 17 kilometer ini ditargetkan sudah bisa dilalui saat arus mudik Lebaran 2020," ujar Yudi, Selasa 21 Januari 2020.
Menurut Yudi, saat ini untuk pengerjaan proyek Jalingkut Brebes-Tegal sudah dimulai. Yudi menjelaskan, terdapat empat zona pengerjaan, yakni zona pertama sedang dilakukan persiapan stressing Jembatan Sigerpa.
Kemudian, zona dua persiapan clearing dan penimbunan material tanah. Selanjutnya, zona tiga tengah dilakukan penimbunan material tanah. Sedangkan zona empat masih persiapan material tanah untuk Jembatan Kemiri dan Kaligangsa.
"Dari total panjang 17 Km, yang 2,5 Km sudah jadi, 4 Km tinggal penutup atas, yang 10 Km masih timbunan. Dari 10 Km tersebut yang belum dikerjakan sama sekali sekitar 3,2 Km. Berupa tambak 2,5 Km dan 800 meter masih pertanian bawang," terangnya.
Yudi melanjutkan, sepanjang Jalingkut nantinya ada tujuh jembatan. Terdiri dari lima jembatan yang belum selesai terbangun, dan dua lainnya belum terbangun. "Tidak ada flyover. Untuk persimpanan, nanti ada persimpangan sebidang dengan lampu lalu lintas," jelasnya.
Pengerjaan Jalingkut ditargetkan selesai pada Desember 2020 mendatang. Namun pada arus mudik lebaran 2020 diharapkan sudah bisa dilewati oleh kendaraan pemudik secara fungsional.
"Target dari Pak Menteri PUPR, harapannya fungsional di Lebaran tahun ini, sehingga bisa dilewati pemudik untuk mengurai kemacetan di Kota Tegal dan Kabupaten Brebes," tandasnya.