PanturaNews (Semarang) - Situasi di Semarang dilaporkan masih tegang pasca peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day pada Kamis (1/5) kemarin.
Informasi yang dihimpun menyebutkan adanya aksi saling "sandera" antara mahasiswa dan aparat kepolisian.
Kabar ini pertama kali mencuat melalui unggahan akun Instagram @aliansimahasiswapenggugat pada Jumat (2/5).
Dalam postingannya, aliansi tersebut melaporkan penangkapan 18 orang dari massa aksi oleh pihak kepolisian.
Dalam unggahan itu juga disebutkan bahwa tindakan represif terjadi di kawasan Pleburan, tepatnya di sekitar Pascasarjana Universitas Diponegoro (Undip).
Ratusan aparat intelijen dan anggota organisasi masyarakat (ormas) diduga melakukan tindakan kekerasan terhadap para peserta aksi.
"Ratusan intel dan ormas melakukan represifitas kepada masa aksi yang ada di Pleburan, Pascasarjana Undip," tulis akun tersebut.
Menyikapi penangkapan rekan-rekan mereka, para mahasiswa yang masih bertahan di lokasi aksi dikabarkan melakukan penyanderaan terhadap dua orang yang diduga merupakan anggota intelijen.
"Masa aksi masih bertahan dan menyandra 2 intel, dan akan melepaskan intel jika 18 masa aksi yang ditangkap di Polrestabes dibebaskan dan diantarkan ke Peleburan," lanjut keterangan dalam unggahan tersebut.
Kondisi di lokasi aksi dilaporkan semakin mencekam. Massa aksi mengklaim mengalami intimidasi, ancaman pembunuhan, hingga perusakan kendaraan.
"Ratusan intel dan preman ini mengintimidasi masa aksi yang bertahan dan mengancam akan menghabisi, mereka juga merusak kendaraan masa aksi, dan melempari batu. Mereka juga memukul dan menarik masa aksi. Ambulan juga terlihat dipersulit untuk keluar masuk," demikian informasi yang disampaikan akun tersebut.
Informasi yang diperoleh sebelumnya menyebutkan bahwa belasan peserta aksi diamankan aparat kepolisian buntut dari aksi unjuk rasa May Day di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah dan Kantor DPRD Jawa Tengah yang berakhir ricuh pada Kamis (1/5).
Bahkan, informasi lain menyebutkan sekitar 12 orang yang diamankan oleh anggota kepolisian dan saat ini sedang menjalani pemeriksaan di Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polrestabes Semarang.
Lebih lanjut, identitas salah satu intel yang diduga disandera oleh mahasiswa telah terungkap. Informasi yang beredar menyebutkan bahwa intel tersebut berinisial EZ, yang merupakan anggota Polda Jawa Tengah.
Akibat dari penangkapan dua anggota intelijen ini, kawasan kampus Undip Pleburan dilaporkan "dikepung" oleh sekelompok aparat.
Pantauan di lokasi menunjukkan bahwa gerbang pagar kampus Undip ditutup dan dijaga oleh para mahasiswa yang melakukan aksi. Sementara itu, di luar gerbang terlihat kerumunan orang yang diduga merupakan anggota kepolisian yang tidak mengenakan seragam dinas.
Wartawan PanturaNews dilengkapi indentitas yang tertera pada box redaksi, jika terjadi pemungutan uang dalam peliputan berita. Hubungi Kantor Redaksi:Jl. Ayam No 29 Randugunting Kota Tegal atau E-mail:redaksi@panturanews.com atau HP:081575522283