Wakil Bupati Pekalongan Usut Penyebaran Foto Mesum di Facebook
AZ-Agus Zahid
Jumat, 19/02/2010, 13:26:00 WIB

Wakil Bupati Pekalongan Ir H Wahyudi Pontjo Nugroho MT menangapi beredarnya foto mesum yang di tuduhkan kepada dirinya  di face book kepada sejumlah wartawan di ruang kerjanya Jumat pukul 11.00 WIB. (Agus Zahid)

PanturaNews (Kajen) - Penyebaran foto mesum yang dituduhkan kepada Bupati Pekalongan Dra Hj Siti Qomariyah MA dan Wakil Bupati Pekalongan  Ir H Wahyudi Pontjo Nugroho MT di facebook mendapat protes keras dari Pemkab Kabupaten Pekalongan. Foto yang mirip Qomariyah dan Pontjo itu dinilai sangat merugikan nama baik Pemkab Pekalongan dan juga nama bupati dan wakil bupati secara pribadi.

"Kami akan melakukan pengusutan terhadap pelaku penyebaran foto itu, baik secara formal maupun non formal," tegas Ir Pontjo Nugroho MT kepada sejumlah wartawan di ruang kerjanya Jumat 19 Februari 2010 pukul 11.30 WIB.

Pontjo menegaskan, dirinya tidak memiliki akun di facebook dan tidak pernah menggunakan facebook, sehinga facebook itu bukan miliknya. Karena itu, ia merasa dirugikan dengan munculnya foto tersebut, apalagi kemunculan foto itu diekspos oleh media sehinga masyarakat yang tadinya belum tahu menjadi tahu. "Saya memang banyak mendapat sms, tapi saya tidak terpancing, saya akan melakukan upaya hukum untuk mengusut masalah itu," tandasnya.

Pontjo menjelaskan, dirinya tidak akan mencegah wartawan untuk memberitakan masalah tersebut, namun berharap insan pers dapat melakukan fungsinya secara proporsional dan profesioanal, sehinga tidak hanya memunculkan permasalahan, namun bagaimana mencari penyelesainya secara arif. "Kita tidak bisa mencegah pemberitaan, tetapi kita hanya berharap teman-teman pers tetap profesional dalam memberitakan masalah ini, kalau bisa bersama-sama mencari solusi yang baik," harap Pontjo.

Ketika ditanya apakah ada unsur politik terkait Pilkada 2011, wakil bupati mengatakan, hal itu mungkin saja. Namun ia belum mengetahui indikasi pelaku yang sengaja menggunakan cara-cara black campaign (kampanye hitam). "Kemungkinan ada unsur politiknya, makanya akan kita analisa dan telusuri," tambah Pontjo.

Kemunculan foto mesum di facebook itu sebenarnya sudah lama terpampang di dunia maya, namun tidak ada reaksi dari warga Kota Santri. Dan baru ada reaksi setelah dimunculkan oleh media lokal dan media elektronik.