Jurnalis Penyiaran Berperan Mengawal Kearifan Lokal
-Laporan Zaenal Muttaqin
Jumat, 30/11/2012, 05:18:05 WIB

Kegiatan Pembentukan Forum Jurnalis Penyiaran digelar KPID Jawa Tengah di Pekalongan (Foto: Zaenal Muttaqin)

PanturaNews (Pekalongan) - Di tengah menguatnya liberalisasi penyiaran saat ini, media dan para jurnalis penyiaran memiliki peran penting dalam mengawal kearifan lokal. Sayangnya peran itu seringkali tidak disadari, bahkan terbawa arus.

Hal itu diungkapkan oleh Abdul Kholik MA, Wakil Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID), saat berbicara pada kegiatan Pembentukan Forum Jurnalis Penyiaran yang digelar oleh KPID Jawa Tengah, di Hotel Nirwana Pekalongan, Jawa Tengah, Jumat 30 November 2012.

"Kearifan lokal kita makin luntur dan tergantikan dengan budaya liberal, ini tugas para jurnalis penyiaran untuk bisa mempertahankan kearifan lokal," ujarnya.

Menurutnya, produk media penyiaran saat ini didominasi oleh eksploitasi artis, publik figur, korban kejahatan dan infotaiment. Berita kekerasan, sadisme seringkali diulang-ulang oleh media. Mistik dan supranatural serta hiburan erotis juga cukup banyak. "Produk dominan selalu beroroentasi pasar, bukan kearifan lokal," kata Kholiq.

Dikatakan, fakta yang sering ditemukan produk lembaga penyiaran lebih mengikuti trend pasar. Produk jurnalistik penyiaran juga masih ada yang melanggar kode etik. "Sementara kebutuhan masyarakat lokal belum terpenuhi," ucap Kholiq.

Dia mengajak agar para jurnalis penyiaran memiliki idealisme terutama dalam mengawal kearifan lokal. Sayangnya, posisi jurnalis di media justru berada di level paling bawah dan yang paling berperan penting adalah pemilik media. "Jurnalis berada di struktur terbawah dan lemah," tandas Kholiq.

Kegiatan Pembentukan Forum Jurnalis Penyiaran diprakarsai oleh KPID Jawa Tengah, diikuti oleh para jurnalis penyiaran radio dan televisi se eks Karisidenan Pekalongan. Hadir dan memandu acara pengurus KPID Jawa Tengah, diantaranya Isdiyanto Muyo Hadi P Ketua bidang kelembagaan, Zaenal Abidin Petir dan lainnya.