![]() |
![]() |
|
PanturaNews (Brebes) - Sekretaris tim caretaker DPC PKB Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Mustholah MSi, membantah jika pembentukan tim caretaker diduga tidak memenuhi prosedur, seperti pelanggaran AD/ART PKB dan Peraturan PKB Nomor 1 tahun 2008, serta tidak mengindahkan etika dan norma berpolitik.
"Yang jelas tim caretaker ini dibentuk untuk meneruskan roda organisasi yang dianggap sudah tidak lagi berjalan maksimal, untuk kepentingan partai bukan kepentingan pribadi. Jadi, pembentukan tim caretaker juga berdasarkan AD/ART partai," ujarnya.
Dia menjelaskan, SK Nomor 10538/DPP-03/V/A/2012 selain membekukan pengurus lama, juga menetapkan pengurus caretaker untuk menjalankan roda organisasi dengan kewenangan seperti status pengurus definitif, termasuk menyikapi Pilkada dan mempersiapkan Muscab.
"Masa berlaku pengurus caretaker ini adalah tiga bulan sejak ditetapkan. Namun itu bisa diperpanjang sesuai dengan kondisi dan situasi, hingga menunggu Muscab dilaksanakan," terangnya.
Dijelaskan pula, usulan pembekuan pengurus DPC PKB sebelumnya itu memang diajukan oleh Dewan Syuro DPC PKB Brebes, karena saat ini kepengurusan DPW PKB Jawa Tengah sendiri tengah dicaretaker dan dikomandoi langsung oleh Ketum, Muhaimin Iskandar.
"Siapa bilang Dewan Syuro tidak berwenang mengajukan usulan caretaker, wong PAC saja bisa jika memang kepengurusan yang ada sudah tidak lagi mumpuni menggerakan roda partai. Dan kinerja DPC PKB sebelumnya itu tidak melibatkan Dewan Syuro yang kedudukannya lebih tinggi dibanding Tanfidz, ini yang fatal. Kami kira DPP punya pertimbangan matang untuk mengambil kebijakan ini," ujarnya.
"Tentang formatur personalia tim caretaker lihat saja misalnya di pasal 26 AD/ART, tidak ada pelanggaran batasan komposisi. Terdiri dari pemuka agama, politisi, pengurus DPC sebelumnya serta pengurus PAC. Saya kira tidak ada masalah," imbuh dia.
Terkait dengan pengunduran diri salah satu anggotanya, yaitu Zaenal Asikin, pihaknya tidak ingin menanggapinya. Sebab, semuanya sudah jelas dalam aturan partai. Namun, pihaknya secara resmi telah menerima surat pengunduran diri salah satu anggotanya tersebut.
"Yang jelas, kami sudah terima surat pengunduran diri Zaenal, kami menghormati karena ini adalah hak politik yang bersangkutan untuk kepentingan pribadi," tandasnya.