 |
 |
|
|
|
|
PanturaNews (Brebes) - Sekretaris Komisi E DPRD Jawa Tengah (Jateng), Mahmud Mahfudz Lc MH mengakui kalau wilayah Jateng menjadi gudangnya bencana, termasuk di Kabupaten Brebes.
Hal tersebut disampaikannya saat rombongon Komisi E DPRD Jateng yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Jateng, Dr H Bambang Sadono SH MH saat kunjungan kerja (kunker) di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Brebes, Kamis 26 Januari 2012.
Mahmud, mengatakan bencana yang terjadi di wilayah Jateng selama kurun waktu 2009 sebanyak 247 kejadian. Tahun 2010 sebanyak 453 kejadian dan tahun 2011 meningkat tajam menjadi 628 kejadian bencana. Untuk itu perlu dilakukan langkah koordinasi, penanganan dan penanggulangan yang sinergi dengan berbagai pihak yang di komandani Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Mahmud menyambut baik langkah Pemkab Brebes yang telah menerbitkan Peraturan Daerah (Perda) tentang BPBD. ”Di Jawa Tengah, ada 16 daerah yang telah menerbitkan Perda BPBD, 12 kabupaten hanya berbentuk Perbup, sisanya belum jelas,” ujarnya.
Bambang Sadono menambahkan, meski baru berkesempatan datang ke Brebes. Apalagi bencana alam yang melanda Kabupaten Brebes itu sudah lama berakhir, namun sangat berterima kasih karena BPBD telah mendapatkan payung hukum dengan diterbitkannya Perda No. 9 tahun 2011 tertanggal 24 Maret 2011.
Sementara, Plt Sekda Brebes, Wisnu Broto SH MH, menyampaikan salam hormat dan penghargaan atas kunjungan legislatif Provinsi Jateng. Wisnu juga memohon dukungan dari legislatif agar bantuan dari Pemerintah Provinsi bisa terus mengalir demi kesejahteraan masyarakat Brebes.
”Siapapun tidak ingin warganya terkena bencana, tetapi ketika musibah itu melanda tentu kita harus secepatnya membantu warga tanpa diminta, termasuk dari pemerintah provinsi,” tutur Wisnu.
Selain Wakil Ketua dan Sekretaris DPRD Jateng, ikut mendampingi kunjungan dr Messy Widiastuti Mkes, Hj Endang Maria Sag, Hj Peni Dyah S Sos, Drs H Amin Maksum dan H Lilik Haryanto SE.
Kunjungan diakhiri dengan penyerahan bantuan dari Dinas Sosial Provinsi Jateng yang dilakukan secara simbolis dari Bambang Sadono kepada Wisnu Broto.
