BNK Sidak Narkoba dan Handphone di Dua Sekolah
ZM-Zaenal Muttaqin
Selasa, 18/10/2011, 16:13:28 WIB

Petugas BNK Brebes memeriksa tas milik siswa saat melakukan Sidak (Foto: Zaenal Muttaqin)

PanturaNews (Brebes) - Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Brebes, Jawa Tengah, Inspeksi Mendadak (Sidak) narkoba dan handphone (HP) di SMA Negeri 1 dan SMK Muhammadiyah di Kecamatan Paguyangan, Brebes, Selasa 18 Oktober 2011 siang.

Dalam operasi ini, BNK melibatkan lima personil yang terjun memasuki ruang-ruang kelas dan memeriksa tas-tas milik siswa dua sekolah tersebut. Meski begitu, BNK tidak metemukan Narkoba dan barang berbahaya lainnya, alias nihil.

Kedatangan tim BNK di dua sekolah itu cukup mengagetkan, karena mendadak dan tanpa pemberitahuan sebelumnya. Meski begitu pihak kedua sekolah itu sangat kooperatif dan mempersilahkan tim BNK untuk melaksanakan tugasnya.

Salah satu siswa SMA Negeri 1 Paguyangan, Ayu, mengaku kaget dan deg-degan ketika ruang kelasnya dimasuki oleh petugas BNK. Tetapi karena bukan pengguna barang haram itu, dirinya tidak takut.

"Tidak takut, tapi sempat kaget karena mendadak dan disuruh meletakan tas di meja serta digeledah isinya oleh petugas dari BNK," kata Ayu.

Ketua Sekretariat BNK Brebes, Aman Widodo yang memimpin Sidak itu menjelaskan, sidak yang dilakukan BNK Brebes merupakan kegiatan rutin yang bertujuan untuk memberi pembinaan pada para siswa, sekaligus shock teraphy kepada pelajar.

"Ini operasi tahunan dari BNK, tujuannya untuk memberikan pembinaan sekaligus shock teraphy kepada pelajar untuk tidak sampai menyentuh barang haram Narkoba termasuk juga di HP nya tidak ada pornografi,” ujarnya.

Menurutnya, hasil sidak yang dilakukan tim BNK di dua sekolah itu nihil, tidak ditemukan narkoba atau indikasi pornografi. Hal ini menujukkan kesadaran pelajar Brebes tentang bahaya narkoba cukup baik.

“Tidak ditemukan Narkoba dan pornografi, sehingga mudah-mudahan ini menunjukkan kesadaran dari para pelajar kita, dan ini harus selalu dipertahankan,” kata Widodo.

Kasi Penegakan Hukum (Gakum) BNK Brebes, Jan Klaster T Naibahu yang menyertai Sidak itu mengatakan, selama tahun 2011 ini 16 kasus Narkoba yang ditangani BNK dan 3 kasus diantaranya melibatkan pelajar. Semua kasus itu telah diproses di pengadilan dan sebagian juga menjalani proses rehabilitasi. "Untuk yang melibatkan pelajar sudah dilakukan rehabilitasi di Bogor," tuturnya.

Dikatakan, kasus Narkoba yang terjadi Brebes kebanyakan jenis ganja, nipam dan dextro yang dikonsumsi secara berlebihan. "Dextro sebenarnya obat batuk, tapi kalau dikonsumsi berlebihan efeknya seperti Narkoba," pungkas Jan Klaster.