![]() |
|
|
PanturaNews (Brebes) - Komisi IV DPRD Brebes, Jawa Tengah, mendukung adanya wacana pengalihan anggaran pembangunan tahap III pembangunan RSU Bumiayu, Kabupaten Brebes, untuk bentuk kegiatan yang lebih mendesak, seperti alat kesehatan (alkes) dan peralatan kantor.
"Kami mendukung adanya wacana pengalihan anggaran itu, dengan catatan untuk hal-hal yang
mendesak dan dibutuhkan oleh RSU ini," kata Ketua Komisi IV DPRD Brebes, Ahmad Zamroni SAg saat melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) ke RSU Bumiayu, Senin 28 Maret 2011 siang.
Menurutnya, pengalihan kegiatan yang telah dianggarkan dalam APBD 2011 sebesar Rp 3,6 milyar baru wacana. Meskipun Komisinya mendukung tetap dilakukan sesuai prosedur, yakni melalui APBD perubahan.
"Tetap menunggu APBD perubahan, karena prosesi pengalihan juga harus melalui jalur resmi yaitu jalur perubahan," tutur Zamroni.
Dikatakan, semula untuk pembangunan gedung RSU Bumiayu tahap III akan menelan anggaran sebesar Rp 15 milyar, namun akhirnya dipangkas dan di APBD 2011 ini hanya dianggarkan Rp 3,6 milyar. Dengan pemangkasan itu menjadi rencana pembangunan dua gedung dikawatirkan tidak maksimal, sehingga ada wacana dialihkan untuk kegiatan yang dianggap lebih penting dan mendesak.
"Dari pada tidak maskimal lebih baik dialihkan untuk yang lebih mendesak," ujar Zamroni yang dalam Kunker ini Nampak didampingi beberapa anggotanya, antara lain H Suprapto, Imam Maturidi SPd dan lainnya.
Salah satu hal yang mendesak diantaranya pengadaan genset untuk kebutuhan listrik. Sebab, sampai saat ini RSU Bumiayu belum memiliki genset sementara sering terjadi pemadaman aliran listrik oleh PLN. "Salah satu alay yang mendesak untuk diadakan genset, agar kebutuhan
listrik terpenuhi saat ada pemadaman listrik PLN," ucap Zamroni.
Sementara itu, Kasi Pengembangan Sumber Daya Kesehatan (PSDK) Dinas Kesehatan (Dinkes) Brebes, Nakhiroh yang menerima Kunker Komis IV DPRD Brebes mengatakan, saat ini pihaknya masih mempersiapkan pembuatan corporate plan dan juga renstra untuk pengalihan anggaran tersebut. "Pembuatan corporate plan itu melibatkan lembaga lain dan saat ini sedang dibuat," katanya.
Dia mengungkapkan saat ini, statusnya masih Puskesmas Perawatan Bumiayu, dan rencananya akan beroperasi sebagai RSUD tipe D pada pertengah tahun ini atau bulan Juli mendatang. Beberapa dokter spesialis yang menjadi persyaratan untuk beroperasinya sebagai RSU tipe D juga sedang dilakukan.
"Rencananya pertengahan tahun ini akan beroperasi sebagai RSU tipe dengan dokter spesialis anak, spesialis dalam dan dan spesialis kandungan," tandas Nakhiroh.