![]() |
|
|
PanturaNews (Tegal) - Relawan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) harus bekerja ekstra hati-hati: karena sistem kerja di dapur kolektif kolegial. Jika tidak satu komando akan berakibat fatal. Apalagi jika menimbulkan KLB (Kejadian Luar Biasa), maka dapur bisa ditutup permanen.
Demikian disampaikan perwakilan Yayasan Bunga Cahaya Gemilang, Shokib Cahyadi saat memberikan sambutan pada tasyakuran SPPG Desa Kendayakan, Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal, Jumat,, 5 Desember 2025 pukul 20.30 WIB di Dapur SPPG setempat yang rencananya Senin 8 Desember 2026 akan running.
Hadir dalam kesempatan tersebut, sejumlah Kepala Desa (Kades), Camat Warureja, Bundesma, perwakilan Polsek Warureja, Koramil 04/Warureja dan sejumlah relawan SPPG.

Cahyadi menambahkan, Kepala Dapur SPPG, Mulya Fajar Dwi Satrio meski masih muda apapun yang menjadi kebijakanya, harus dilaksanakan secara cermat oleh relawan sesuai divisi masing-masing.
"Jangan sampai relawan tidak mengindahkan kebijakan karena program makan bergizi gratis (MBG) adalah program Pak Presiden Prabowo ini tak boleh main-main, apalagi muncul KLB maka dapur ini bakal di stop. Ingat kerja kita kerja kolektif kolegial, salah satu buat kesalahan maka akan bikin kesalahan semuanya," tegasnya.
Cahyadi juga menghimbau bagi ibu ibu juru masak agar memilih jilbab yang dikenakan, "Jangan memakai jilbab panjang, bukan berarti tidak boleh tapi demi kenyamanan bekerja, karena tekanan api untuk masak sangat besar sekali jadi pakailah APD yang telah disediakan. Jangan-jangan malah kutangan tok kaya di rumah sendiri," tambahnya disambut tawa para relawan yang kebanyakan Ibu rumah tangga.

Kepada akuntan dan ahli gizi segera untuk mendata posyandu, karena ke depan bukan saja melayani anak sekolah tapi juga ibu hamil dan para lansia. “Kita tak hanya melayani 1500 penerima manfaat melainkan akan sampai angka 3000," tutur Cahyadi.
Masih di tempat yang sama, Kepala Desa Kendayakan, H. Sunarso mengaku bahagia karena keberadaan dapur SPPG ini telah dimulai sejak bulan Juni lalu, dan sekarang sudah akan running dengan mendistribusikan sekitar 1500 kepada penerima manfaat.
Kepala Dapur SPPG Kendayakan, Mulya Fajar Dwi Satrio, S. Geo menambahkan, jika ada keterlambatan running itu karena proses yang dilalui terutama sampel air oleh Dinas Kesehatan Pemkab Tegal, dan apa yang selama ini menjadi penghambat semua dilalui dengan baik tak ada kendala berarti.

"Sekarang sudah terpasang filter dan dinyatakan untuk operasi," tutur Mulya Fajar Dwi Satrio.
Sementara Camat Warureja, Aji Wiratno, S.Ipem menyampaikan rasa syukur SPPG Kendayakan sudah akan running pada tanggal 8 Desember 2025. Ini merupakan program gizi gratis yang menjadi program utama Presiden Prabowo untuk siswa sekolah, dan tidak menutup kemungkinan ibu hamil dan lansia juga akan mendapat manfaat program MBG.
"Mbokan sampéan nungguné berbulan bulan ibu-ibu, daftar nang dapur ka dapuré ora ngebul-ngebul kie wis wayaé ngebul!?" ujarnya menambahkan agar para relawan bekerja ekstra hati-hati, karena. yang kita kerjakan merupakan pemenuhan gizi bagi anak sekolah juga bagi anak-anak bapa dan ibu juga.

“Pesanku, jika ada sesuatu yang dinilai kurang pas jangan aja asal diposting nang media sosial, sebab yang namanya masalah ana jalan keluaré, paham nggih bapa dan ibu,” tambahnya
Karena, jelas Camat Warureja, Aji Wiratno, bahwa program ini pula untuk menurunkan angka stunting bagi anak anak kita, dan tiga empat tahun tidak ada lagi anak kekurangan gizi.