Kreatif! Siswa SMK Amilia Paguyangan Produksi Sabun Padat untuk Pembelajaran IPAS
.
Jumat, 21/11/2025, 12:44:17 WIB

PanturaNews (Brebes) – Pembelajaran IPAS di SMK Amilia Paguyangan, Kabupaten Brebes, kembali menghadirkan pengalaman belajar yang seru dan penuh kreativitas. 

Siswa kelas X melakukan praktikum pembuatan sabun padat langsung di dalam kelas, sebuah kegiatan yang berhasil menyulap ruang belajar menjadi mini laboratorium.

Praktikum ini dipandu oleh guru IPAS, Sabiq Alwani, S.Pd, dan tetap berlangsung tertib serta aman meskipun dilakukan tanpa fasilitas laboratorium kimia. Para siswa tampak antusias sejak awal kegiatan dimulai.

Sebelum proses pembuatan sabun dimulai, Sabiq mengajak siswa memahami konsep dasar pembentukan sabun. 

Ia menerangkan bahwa sabun sejati terbentuk dari reaksi kimia bernama saponifikasi, yaitu reaksi antara lemak dan basa kuat.

“Berbeda dengan body wash yang bersifat sintetis, sabun padat melalui proses reaksi kimia langsung. Dengan eksperimen seperti ini, siswa bisa melihat sendiri bagaimana reaksi tersebut terjadi,” jelasnya.

Penjelasan ini membuat siswa semakin penasaran dan bersemangat menyelesaikan langkah-langkah praktikum.

Berbagai bahan seperti NaOH, aquades, minyak zaitun, minyak sawit, minyak kelapa, hingga bubuk kopi disiapkan di setiap meja kelompok. Siswa bekerja dengan peran berbeda. Mulai dari menimbang bahan, mencatat prosedur, hingga memastikan keselamatan selama proses pencampuran.

Saat aquades dicampurkan dengan NaOH dan reaksi eksoterm terjadi, beberapa siswa tampak kaget sekaligus takjub ketika larutan mengeluarkan panas.

Di sisi lain, kelompok lain sibuk menimbang minyak sambil berdiskusi soal ketepatan takaran. Suasana kelas terasa seperti workshop pembuatan produk rumahan.

Antusiasme siswa memuncak ketika semua bahan dicampurkan. Mereka mengikuti arahan guru untuk mengaduk perlahan hingga adonan mengental dan mencapai fase trace. Saat tekstur mulai berubah dan gel sabun terbentuk, sorak-sorai kecil terdengar dari berbagai sudut kelas.

“Awalnya takut salah karena bahannya banyak, tapi ternyata seru banget. Rasanya kayak bikin produk skincare beneran,” ujar salah satu siswa dengan senyum lebar.

Setelah adonan sabun terbentuk sempurna, siswa menuangkannya ke dalam cetakan. Seluruh ruangan dipenuhi aroma wangi dari campuran minyak zaitun dan kelapa, ditambah sentuhan bubuk kopi.

Sabiq menjelaskan bahwa sabun belum bisa langsung digunakan. 

“Sabun harus melalui proses pengeringan selama 1 sampai 7 hari. Dalam masa itu, sabun akan mengeras dan reaksi kimianya menjadi sempurna,” katanya.

Beberapa hari kemudian, siswa melakukan uji coba ringan. Saat digosokkan dengan sedikit air, sabun menghasilkan busa lembut, tanda bahwa praktikum mereka berhasil.

Praktikum ini tidak hanya memperdalam pemahaman siswa tentang reaksi kimia, tetapi juga melatih kerja sama, ketelitian, serta keterampilan hidup yang relevan. 

Pembelajaran seperti ini menjadi bukti bahwa IPAS dapat diimplementasikan secara kreatif dan menyenangkan.

Dengan pengalaman belajar yang berkesan, siswa kelas X semakin termotivasi mengikuti kegiatan praktikum berikutnya. 

SMK Amilia Paguyangan berharap semangat belajar ini menjadi bagian dari budaya sekolah dalam menghadirkan pembelajaran aktif dan mendalam. (Penulis : Selsa Listiyana Putri)