![]() |
|
|
Kesenian Brebes harus punya rumah yang kokoh. Seniman harus mendapat tempat dan perhatian, termasuk dukungan anggaran...
PanturaNews (Brebes) - Suasana Padepokan Kalisoga, Desa Slatri, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes, menjadi saksi lahirnya babak baru bagi perjalanan seni dan budaya di Kabupaten Brebes, Rabu Wage 29 Oktober 2025.
Anggota DPRD Kapupaten Brebes, Pamor Wicaksono, resmi terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Brebes (DKB) periode 2025–2030.

Pemilihan dalam forum Musyawarah Daerah (Musda) DKB ini, menjadi penanda kuat bahwa kalangan seniman dan budayawan Brebes, menginginkan sosok yang mampu menjembatani dunia seni dengan kebijakan publik.
Politisi Fraksi Golkar itu dianggap figur yang memiliki jejaring luas, kemampuan manajerial, serta kepedulian nyata terhadap tumbuhnya ekosistem seni daerah.
"Kesenian Brebes harus punya rumah yang kokoh. Seniman harus mendapat tempat dan perhatian, termasuk dalam hal dukungan anggaran, jangan karena anggaran yang tak seberapa menjadikan kesenian di Brebes bertambah lesu” ujar Pamor dalam sambutannya ketika acara Festival Basa Tana usai terpilih.

Ia menegaskan, jabatan barunya bukan sekadar simbol, tetapi mandat untuk memperjuangkan hak dan ruang para pelaku seni di Brebes. Meski di tengah kesibukannya sebagai wakil rakyat, Pamor berkomitmen untuk membagi waktu dan menjadikan DKB sebagai mitra strategis pemerintah daerah.
“Saya akan mendorong anggaran yang lebih layak untuk kegiatan seni dan budaya, serta membuka ruang ekspresi bagi seniman lintas generasi.” tambahnya.
Musda kali ini juga menandai puncak proses revitalisasi kelembagaan seni di Brebes. Sebelumnya, telah terbentuk kepengurusan Dewan Kesenian di tingkat kecamatan sebagai fondasi gerakan seni hingga akar rumput.

Tokoh budaya dan penyair Brebes, Abu Ma’mur MF, menyambut terpilihnya Pamor dengan semangat tinggi. “Dengan terpilihnya Kang Pamor, saya yakin kesenian Brebes lebih mrekitik dan gemladag.” ujarnya.
Sementara salah satu pengurus Dewan Kesenian Kecamatan Tonjong, sang peniup seruling Jimmy HC Alfaizin sekaligus founder Sanggar Sembung Senggani, menuturkan bahwa adanya kekosongan Ketua DKB setelah meninggalnya Seniman Wijanarko sebagai ketua sebelumnya.
“Brebes harus mempunyai ketua yang bisa menjembatani antara seniman dan pemerintah, sehingga tercipta iklim kesenian yang semakin "moblong-moblong" dan merata tak terkecuali untuk Brebes Selatan,” tuturnya.

Para seniman menilai, kepemimpinan Pamor diharapkan dapat memadukan energi politik, budaya, dan kreativitas untuk memperkuat posisi kesenian Brebes di kancah regional maupun nasional.
Dengan terpilihnya Pamor Wicaksono, harapan baru pun mengemuka: agar Dewan Kesenian Brebes bukan hanya wadah seremonial, melainkan menjadi ruang tumbuhnya karya, kolaborasi, dan kebanggaan bagi seluruh masyarakat Brebes.
"Hebat ya Brebes, sudah punya Dewan Kesenian bae, selamat ya mas Pamor Wicaksono. Semoga kesenian di Brebes ada perubahan yang lebih baik, kesenian tidak hanya sekedar perayaan-perayaan, karnaval-karnaval dan festival-festivalan," tulis Hendri Yetus Siswono koordinator Blakasuta Area Brebes dalam statusnya di media sosial.