BGN Bersama Dinas Kesehatan Brebes, Menggelar Pelatihan Bersertifikat Bagi Relawan Penjamah Makanan MBG
LAPORAN JOHARI
Minggu, 26/10/2025, 20:19:50 WIB
Badan Gizi Nasional (BGN) bersama Dinas Kesehatan Brebes menggelar pelatihan bersertifikat bagi 400 relawan penjamah makanan MBG di Hotel Premier, Kota Tegal, Jawa Tengah, Minggu, 26 Oktober 2025.

PanturaNews (Tegal) - Sedikitnya 3.400 relawan penjamah makanan di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah telah mengikuti pelatihan bersertifikat yang digelar Badan Gizi Nasional berkerjasama dengan Dinas Kesehatan Daerah (Dinkesda).

Diketahui, sertifikat yang didapat sebagai pelengkap syarat SLHS (sertifikat laik hygiene sanitasi) bagi satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) penyedia makan bergizi gratis (MBG).

Koordinator Wilayah (Korwil) BGN Brebes, Arya Dewa Nugroho mengatakan, secara bertahap sejauh ini sudah ada lebih dari 3.000 relawan di Brebes yang mengantongi sertifikasi penjamah makanan sebagai langkah percepatan menuju SLHS.

“Hari ini (Minggu) ada 400 relawan yang ikut pelatihan dengan berbagai narasumber. Harapannya, ilmu yang diperoleh benar-benar diterapkan di SPPG, sehingga tidak ada kasus KLB keracunan makanan,” kata Arya usai Bimtek bagi 400 penjamah makanan di Hotel Premier, Kota Tegal Minggu, 26 Oktober 2025.

Arya mengungkapkan, sebelumnya sudah 2.600 relawan yang mengantongi sertifikat penjamah makanan. Dalam dua hari terakhir Sabtu-Minggu (25-26 Oktober 2025) pelatihan diikuti 800 relawan dari 16 SPPG. "Jadi kalau total sudah 3.400 sekian," kata Arya.

Dijelaskan Arya, bimtek yang diikuti para relawan, bertujuan memperkuat kapasitas penjamah pangan dalam menerapkan praktik pengolahan pangan yang aman, bersih, dan bergizi, untuk mendukung kesehatan masyarakat yang lebih baik. 

Arya menegaskan, tujuan utama program MBG sebenarnya adalah meningkatkan status gizi masyarakat. Agar salah satunya tidak lagi anak di Brebes kekurangan asupan gizi.

"Kedepannya BGN Brebes harus naik level, kemanan adalah kewajiban. Namun tujuan BGN seyogyanya adalah meningkatkan status gizi penerima manfaat. Tidak ada lagi stunting, gizi buruk atau gizi kurang di Brebes," kata Arya.

Arya mengaku bersyukur sejauh ini Brebes belum pernah terjadi kejadian luar biasa (KLB) keracunan makanan. Ia berharap kondisi itu terus terjaga berkat sinergi antara BGN, Dinas Kesehatan dan Satgas MBG.

Diungkapkan Arya, saat ini di Brebes terdapat 53 SPPG yang sudah beroperasi dan jumlahnya akan terus bertambah hingga mencapai target 172 SPPG.

“Yang sudah beroperasi 53, tapi yang sudah berkomitmen dengan kita lebih dari 80 SPPG dari target 172. Bulan Oktober ini fokus ke percepatan SLHS dulu, baru kemudian mulai running penuh,” kata Arya.

Arya mengatakan, Brebes tercatat sebagai daerah dengan target penerima manfaat MBG tertinggi di Jawa Tengah. Dengan total lebih dari 500 ribu sasaran meliputi anak sekolah, ibu hamil, balita dan ibu menyusui.

Sementara Programmer Tempat Pengelolaan Pangan Dinas Kesehatan Daerah Brebes, Dhian Irawati, menjelaskan ada enam materi utama dalam pelatihan tersebut.

Antara lain kebijakan pangan olahan siap saji, pemeliharaan alat, pengendalian cemaran biologis, fisik dan kimia, higiene perorangan, serta pembersihan alat dan sarana dapur.

“Kami sudah berkomitmen, pelatihan ini bukan sekadar teori. Yang penting adalah implementasi di lapangan, agar keamanan pangan dan higiene sanitasi benar-benar diterapkan di setiap dapur SPPG,” ujar Dhian.

Dhian mengaku, Dinas Kesehatan dan Puskesmas akan melakukan pengawasan berkala ke masing-masing SPPG untuk memastikan standar keamanan pangan tetap terjaga dan tidak terjadi KLB di wilayah Brebes.