Workshop Budidaya Maggot: Tim Mahasiswa UNY Ajak Warga Kelola Sampah Organik Menjadi Bernilai
.
Sabtu, 13/09/2025, 07:40:13 WIB

...dapat digunakan sebagai pakan ternak, hingga adanya peluang usaha yang dapat dikembangkan dari budidaya maggot...

TIM Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan Ormawa (PPKO) Himatika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) gelar Workshop Budidaya Maggot di Kalurahan Playen, Kabupaten Gunungkidul, Minggu 7 September 2025.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada warga, terkait pengelolaan sampah organik rumah tangga melalui budidaya maggot, sehingga dapat menghadirkan solusi ramah lingkungan sekaligus bernilai ekonomi.

Workshop ini merupakan bagian dari rangkaian PPK Ormawa yang fokus pada edukasi pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Acara dihadiri oleh beberapa kelompok sasaran yaitu kelompok kerja Mawar Putih, PKK Mojosari, Karang Taruna Mojosari, dan Pengurus Rumah Sampah Digital dari berbagai padukuhan di Kalurahan Playen, yaitu Mojosari, Playen II, Bogor I, Bogor II, Banaran, dan Jatisari.

Ketua Tim Pelaksana PPK Ormawa HIMATIKA FMIPA UNY 2025, Septiana Nabila Dwi Halisa, dalam sambutannya menyampaikan harapan agar kegiatan ini dapat menjadi langkah nyata warga Playen dalam mengurangi timbunan sampah organik dengan cara yang produktif.

Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi tentang budidaya maggot oleh Ibu Jumirah dari Bank Sampah HPM Kalurahan Ngoro-Oro Ombo, Patuk, Gunungkidul. Beliau menjelaskan mengenai siklus hidup lalat BSF (Black Soldier Fly), dimulai dari fase telur, larva (maggot), pupa, hingga menjadi lalat dewasa.

Penjelasan ini disajikan dengan bantuan media visual yang menarik. Adapun mengenai teknik perawatan maggot, mulai dari pemilihan wadah yang tepat, pengaturan kelembaban dan suhu yang ideal, hingga jenis-jenis sampah organik yang paling cocok sebagai pakan maggot.

Ibu Jumirah juga membagikan tips-tips berdasarkan pengalamannya. Selain itu, manfaat maggot yang dapat digunakan sebagai pakan ternak, hingga adanya peluang usaha yang dapat dikembangkan dari budidaya maggot.

Antusiasme peserta semakin tinggi saat memasuki sesi praktik langsung budidaya maggot di lokasi yang telah disiapkan secara khusus untuk keperluan demonstrasi ini, tepatnya di sebelah timur SMPN 1 Playen. Lokasi ini dipilih dengan pertimbangan yang matang, karena kondisi lingkungan yang mendukung untuk dijadikan tempat budidaya maggot.

Dalam praktik tersebut, warga tidak hanya berperan sebagai penonton pasif yang menyaksikan dari kejauhan, tetapi juga diberikan kesempatan langsung untuk mencoba proses pengelolaan sampah organik menggunakan media maggot.

Sebagai nilai tambah yang tidak kalah penting, sesi praktik juga dilengkapi dengan pembuatan eco enzyme sebagai tambahan wawasan yang sangat bermanfaat untuk warga Playen.

Eco enzyme yang dibuat dari fermentasi limbah organik rumah tangga seperti buah dan sayuran ini diperkenalkan sebagai produk multifungsi yang kaya akan manfaat. Para peserta diajak untuk memahami proses pembuatan yang relatif sederhana namun menghasilkan produk yang juga kaya akan manfaat.

Kegiatan ditutup dengan sesi tanya jawab yang  interaktif, di mana masyarakat aktif mengajukan berbagai pertanyaan seputar teknis budidaya maggot, mulai dari pemilihan media yang tepat hingga cara mengatasi kendala yang mungkin muncul.

Pemateri dengan sabar memberikan jawaban detail dan praktis sesuai dengan kebutuhan pertanyaan mereka. Tidak hanya itu, pengisian post-test juga dilakukan untuk mengukur tingkat pemahaman peserta setelah mengikuti seluruh rangkaian kegiatan.

Suasana sore yang hangat dan masyarakat masih terlihat penuh semangat, meskipun kegiatan telah berlangsung beberapa jam. Hal ini menunjukkan bahwa warga Playen memiliki ketertarikan dan komitmen yang besar terhadap penerapan teknologi budidaya maggot sebagai solusi inovatif pengelolaan sampah di lingkungan mereka.

Melalui workshop ini, masyarakat Kalurahan Playen tidak hanya memperoleh wawasan baru, tetapi juga bekal keterampilan nyata dalam mengolah sampah organik rumah tangga. Mereka dibekali dengan pengetahuan mulai dari persiapan media budidaya, teknik pemeliharaan, hingga cara memanen dan memanfaatkan hasil budidaya maggot untuk berbagai keperluan, salah satunya seperti pakan ternak.

Harapannya, kegiatan ini menjadi awal terbangunnya kesadaran bersama bahwa sampah organik bukanlah masalah, melainkan peluang yang dapat meningkatkan kualitas lingkungan sekaligus kesejahteraan warga.

Tim Mahasiswa PPK Ormawa HIMATIKA FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta (UNY):

Septiana Nabila Dwi Halisa (Program Studi Statistika), Ainun Khoirunnisa (Pendidikan Matematika), Ardan Andhirta (Matematika), Davina Safa Felisa (Matematika), Enggar Respati (Statistika), Federyco Chen (Statistika), Fitriyatul Mukarromah (Biologi).

Muhammad Nurcahyo Eko Saputra (Matematika), Richky Munzares (Pendidikan Matematika), Rizal Haryaputra (Teknologi Informasi), Sabilla Hanifah Nur Jihada (Matematika), Sela Ivani Hardi (Kimia), Sofiana Afdila (Statistika), Widha Zhariin Muslimah (Statistika), Yoktan Nathanael Setyadi (Teknologi Informasi)