 |
 |
|
|
|
|
PanturaNews (Pemalang) – Aksi demonstrasi Aliansi Masyarakat Pemalang Bersatu (AMPB) di halaman Pendopo Kantor Bupati Pemalang, Kamis (4/9/2025), berlangsung damai namun meninggalkan pesan simbolik.
Massa menghadirkan patung raksasa berbentuk manusia berkepala tikus yang menenteng tas bertuliskan “Hasil Pungli”.
Patung tersebut menjadi simbol perlawanan warga terhadap dugaan praktik pungutan liar yang dinilai merugikan masyarakat Pemalang.
Selain teatrikal, massa aksi juga menyuarakan sepuluh tuntutan, termasuk pembangunan jalan Wisnu–Watukumpul yang rusak akibat longsor serta penanganan banjir rob di wilayah pesisir Ulujami.
“Kami mempertanyakan komitmen pemerintah daerah. Jalan Wisnu–Watukumpul harus segera diperbaiki maksimal Desember 2025. Jika tidak, Januari 2026 kami akan kembali turun dengan massa lebih besar,” kata Koordinator AMPB, Eky Dirgantara.
Aksi tersebut dihadiri langsung Bupati Pemalang Anom Widiyantoro, Wakil Bupati Nurkholes, Kapolres Pemalang, Dandim 0711, dan pimpinan DPRD.
Aparat gabungan TNI–Polri melakukan pengamanan ketat di berbagai titik, dengan menyiagakan kendaraan taktis seperti barakuda dan water cannon.
Meski sempat beredar ajakan demonstrasi masif di media sosial, situasi tetap kondusif. Massa aksi memilih duduk melingkar bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) untuk menyampaikan aspirasi secara bergantian.
