Hadiri Jambore LKSA se Jateng. Wamensos: Tidak Boleh, Ada Anak Tidak Sekolah
LAPORAN JOHARI
Rabu, 09/07/2025, 19:48:01 WIB
Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono

PanturaNews (Tegal) - Jambore Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) se-Jawa Tengah digelar di Guci Forest, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, selama tiga hari, 07–09 Juli 2025.

Acara disemarakkan oleh 783 peserta dari 35 kabupaten/kota, serta dihadiri 135 tamu undangan dari berbagai unsur pemerintah pusat dan daerah. 

Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono mengatakan Jambore Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) merupakan kegiatan dua tahunan yang bertujuan meningkatkan kreativitas dan keterampilan anak-anak, mempererat silaturahmi antar-LKSA se-Jawa Tengah, serta memberikan pengalaman baru melalui aktivitas luar ruang yang membangun karakter.

Menurutnya, negara bertanggung jawab penuh atas perlindungan dan masa depan anak-anak Indonesia, termasuk mereka yang berada dalam asuhan LKSA.

Mengutip preambul Undang-Undang Dasar 1945 yang menyebut bahwa negara harus memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Menurutnya, perintah itu sangat relevan dengan situasi anak-anak binaan LKSA saat ini.

"Tidak boleh ada anak yang tidak sekolah semua anak Indonesia harus sekolah mau yang kaya, yang miskin, ada di panti asuhan atau di luar, semua harus sekolah. Itu perintah Bapak Presiden," kata Agus Jabo.

Agus Jabo menyebutkan bahwa masih ada lebih dari 4 juta anak Indonesia yang tidak bersekolah, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS). Untuk menjawab tantangan itu, Presiden Prabowo telah menginstruksikan Kementerian Sosial membangun Sekolah Rakyat. Melalui Sekolah Rakyat anak putus sekolah mampu melanjutkan pendidikannya dan memutus rantai kemiskinan. 

"Dengan Sekolah Rakyat ini Presiden Prabowo ingin memutus transmisi kemiskinan dengan pendidikan dan menginginkan supaya anak-anak di masa depan menjadi anak yang hebat serta mandiri. Sebagai jalan menuju Indonesia Emas tahun 2045," tegas Agus Jabo. 

Dalam kesempatan ini, Agus Jabo juga menyalurkan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) senilai Rp298,5 juta, yang diberikan umtuk Pemenuhan Hidup Layak (PHL) untuk 37 anak senilai Rp133,2 juta. Alat Bantu Disabilitas (ABD) untuk 46 penerima manfaat dengan nominal Rp97,6 juta. Dan Peralatan Terapi untuk Rumah Terapi senilai Rp67,6 juta.

Deputi Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Tegal, Teguh Triyono menyampaikan komitmen untuk terus bersinergi dengan LKSA, terutama dalam literasi keuangan dan digitalisasi sistem pembayaran.

"Kita memberikan edukasi mengenali keaslian rupiah, memperlakukan rupiah (dengan baik) dan layanan bertransaksi termasuk kaitannya digitalisasi sistem pembayaran," kata Teguh.

Menurut Teguh, tugas mencerdaskan kehidupan bangsa bukan hanya tugas pemerintah saja, namun juga semua elemen bangsa. Diperlukan kolaborasi dan sinergitas berbagai pihak.

"Dan dalam hal ini dari BI juga memberikan edukasi, ada wawasan, kebudayan dan lainnya. Jadi sinergitas, edukasi, pembekalan dan peningkatan kapasitas segala macamnya diperlukan dalam menyiapkan generasi penerus bangsa," kata Teguh.