Dikasih Waktu 10 Menit, PKL Tegal Ngamuk saat Ditertibkan Petugas Gabungan
LAPORAN TIM PANTURANEWS
Minggu, 11/05/2025, 22:03:04 WIB

PanturaNews (Tegal) - Suasana di Jalan RA Kartini, Kota Tegal, mendadak tegang pada Minggu siang, 11 Mei 2025. Petugas gabungan dari Satpol PP, TNI, dan Polri dikerahkan untuk menertibkan puluhan pedagang kaki lima (PKL) yang nekat kembali berjualan di kawasan tersebut. 

Upaya penertiban itu sempat memanas, hingga terjadi aksi saling rebut gerobak antara pedagang dan petugas.

Petugas sempat memberi waktu sepuluh menit kepada para pedagang untuk membongkar lapak dan kembali ke lokasi relokasi Pujasera di Jalan Melati. Namun imbauan itu diabaikan. Para pedagang memilih bertahan, dengan alasan omzet mereka anjlok sejak dipindahkan dari Jalan Kartini.

Kepala Satpol PP Kota Tegal, Hartoto, menegaskan bahwa Jalan Kartini telah ditetapkan sebagai zona steril dari aktivitas PKL, seiring diberlakukannya rekayasa lalu lintas satu arah di ruas tersebut.

“Kami menertibkan berdasarkan kebijakan Pemerintah Kota. Para pedagang sudah direlokasi ke Jalan Melati. Tidak ada ruang tawar-menawar untuk berjualan kembali di Jalan Kartini,” ujar Hartoto.

Sebagai bentuk sanksi, Satpol PP menyita sejumlah gerobak pedagang yang dianggap melanggar. Gerobak tersebut baru akan dikembalikan setelah situasi dianggap kondusif.

Hartoto juga menyebut bahwa pemerintah kota akan terus memperbaiki sarana dan prasarana di lokasi relokasi.

“Tujuannya agar para pedagang bisa nyaman berjualan di tempat yang telah disediakan,” katanya.

Namun di sisi lain, para pedagang mengeluhkan kondisi Pujasera Melati yang sepi pembeli. 

Koordinator Aliansi PKL Pujasera Melati, Kunto Wibisono, menyebut banyak pedagang mengalami kerugian sejak dipindahkan. Bahkan, ada yang gulung tikar karena kehabisan modal.

“Sejak direlokasi, pelanggan lama tidak lagi datang. Kami bukannya tidak patuh, tapi ini soal bertahan hidup,” kata Kunto.

Ia menambahkan bahwa sebelumnya para pedagang telah beraudiensi dengan DPRD dan Pemkot Tegal untuk mencari solusi. Beberapa rekomendasi sempat dihasilkan, namun belum ada realisasi di lapangan.

“Selama belum ada tindakan nyata dari Pemkot, kami akan tetap berjualan di Jalan Kartini,” ungkapnya.