Tanah Bergerak di Sirampog Meluas, Ratusan Rumah Rusak dan Pengungsi Bertambah
LAPORAN TAKWO HERIYANTO
Minggu, 20/04/2025, 20:21:38 WIB

PanturaNews (Brebes) - Bencana tanah bergerak yang melanda Desa Mendala, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, semakin mengkhawatirkan. 

Data terbaru hingga Minggu siang (20/4/2025) menunjukkan peningkatan pada jumlah rumah terdampak dan warga yang mengungsi.

Kepala Desa Mendala, Muhammad Basori, melaporkan bahwa saat ini tercatat 112 rumah mengalami kerusakan akibat pergerakan tanah. Jumlah ini meningkat tajam dibandingkan data sebelumnya. Sementara itu, jumlah warga yang mengungsi juga melonjak drastis menjadi 383 jiwa.

"Kenaikan terjadi sejak Sabtu malam. Jumlah pengungsi di tenda darurat bertambah dari 116 menjadi 383 jiwa dalam waktu kurang dari 24 jam," ujar Basori.

Pergerakan tanah yang terus terjadi sejak Kamis dini hari (17/4/2025) dan mengarah ke Kali Pedes telah merusak empat pedukuhan di RW 04, meliputi Krajan, Karanganyar, Babakan, dan Cupang Bungur. Akibatnya, ratusan rumah mengalami retakan struktural, sebagian ambruk, bahkan terancam amblas susulan.

"Kami terus memantau pergerakan tanah dan mengimbau warga di zona rawan untuk segera mengungsi demi keselamatan," tegas Basori.

Sebagian besar pengungsi saat ini ditempatkan di dua tenda darurat yang didirikan di Posko Gunungpoh. Pemerintah desa berencana menambah dua tenda lagi untuk mengantisipasi kemungkinan lonjakan jumlah pengungsi. Selain itu, beberapa warga yang rumahnya dalam kondisi aman turut berinisiatif menampung para pengungsi.

Terkait kebutuhan logistik, Basori memastikan bahwa bantuan makanan, air bersih, dan selimut masih mencukupi berkat dukungan dari BPBD Brebes, Dinas Sosial, instansi terkait, relawan, serta donasi dari masyarakat. 

Tim medis juga telah disiagakan sejak hari pertama bencana untuk memantau dan memastikan kesehatan para pengungsi, terutama kelompok rentan seperti anak-anak dan lansia.

Kondisi bencana ini diperparah dengan curah hujan tinggi yang terus mengguyur wilayah Sirampog, menyebabkan tanah menjadi semakin jenuh air dan labil.

BPBD Brebes bersama tim dari ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) telah melakukan asesmen lapangan untuk memetakan zona risiko pergerakan tanah dan merekomendasikan relokasi sementara bagi warga terdampak.

Saat ini, upaya penanganan darurat difokuskan pada stabilisasi kondisi pengungsian dan pendistribusian bantuan kepada para korban. 

Pemerintah setempat juga terus berkoordinasi dengan pihak provinsi untuk menyiapkan dana tanggap darurat serta menyusun rencana pemulihan jangka panjang bagi wilayah yang terdampak bencana tanah bergerak ini.