![]() |
![]() |
|
PanturaNews (Tegal) - Warga Kelurahan Kemandungan, Kecamatan Tegal Barat minta makam Sipelem diurug karena sering banjir, sehingga warga kesulitan saat akan memakamkan jika ada warga yang meninggal.
Hal tersebut terungkap saat anggota DPRD Kota Tegal dari Fraksi Gerindra Susanto Agus Priyono menggelar reses di Kelurahan Kemandungan Kecamatan Tegal Barat, Kamis 13 Maret 2025.
Usai kegiatan, Susanto mengatakan aspirasi yang disampaikan warga antara lain permintaan normalisasi sungai Si Gempol. Karena di wilayahnya kerap tergenang banjir bila hujan deras datang.
"Salah satu warga meminta adanya normalisasi sungai Kali Si Gempol. Sebab, di wilayahnya kerap banjir akibat luapan sungai tersebut, utamanya saat hujan deras," ujarnya.
Selain itu, kata Susanto, warga juga meminta adanya pengurugan di Makam Si Pelem. Karena pemakaman di sana kerap terendam genangan air.
Terkait aspirasi itu, kata Susanto, pihaknya akan berupaya mendorong realisasi melalui anggaran pokir.
Sugiarsih Ketua Komite SD Kemandungan 3 mengatakan bahwa SD Kemandungan 3 merupakan sekolah inklusi. Sangat membutuhkan penambahan dana untuk kegiatan sekolah. Karena jika menggunakan dana bantuan operasional sekolah (BOS) kecil sekali.
"Tolong paķ dewan dibantu penambahan dana untuk SD Kemandungan 3, karena merupakan sekolah inklusi," ujar Sugiarsih.
Sedangkan Lurah Kemandungan Vidya dalam sambutannya berharap agar anggota DPRD dapat merealisasikan apa yang menjadi permasalahan warga. Sebab, jika melihat alokasi anggaran yang ada di Kelurahan cukup terbatas.
"Untuk tahun ini saja alokasi pembangunan hanya Rp22 juta. Sehingga kita berharap anggota DPRD dapat membantu memecahkan persoalan warga," kata Lurah Kemandungan Vidya.