Menilik UMKM Pembuatan Batu Bata Di Desa Bojong: Memiliki Potensi Besar
.
Selasa, 25/02/2025, 07:40:46 WIB

USAHA Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu pilar utama dalam perekonomian Indonesia. Salah satu sektor UMKM yang memiliki potensi besar adalah industri batu bata.

Artikel ini bertujuan untuk menganalisis peran UMKM batu bata dalam perekonomian, tantangan yang dihadapi oleh pelaku usaha, serta strategi pengembangan yang dapat diterapkan untuk meningkatkan daya saing mereka. Industri batu bata di Indonesia telah menjadi bagian integral dari pembangunan infrastruktur.

Dengan meningkatnya kebutuhan akan perumahan dan infrastruktur, permintaan terhadap batu bata terus meningkat. UMKM batu bata tidak hanya berkontribusi terhadap penyediaan bahan bangunan, tetapi juga berperan dalam penciptaan lapangan kerja dan pemberdayaan ekonomi lokal.

-UMKM Bata Merah

Terdapat pembuatan bata merah di Desa Bojong, Kecamatan Kawunganten, Kabupaten Cilacap yang terletak di Dusun Karya Mekar. Biasanya dibuat dari tanah liat dan menggunakan proses penggilingan menggunakan mesin yang kemudian di cetak menggunakan cetakan.

Setelah dicetak batu bata merah dijemur dibawah sinar matahari selama 20 hari (tergantung cuaca). Proses ini bertujuan mengurangi kadar air dalam tanah liat agar pada proses pembakaran bisa panas maksimal dan , serta berubah menjadi warna merah menggunakan bahan bakar seperti kayu bakar.

Setelah pembakaran selesai kemudian tanah liat akan menjadi keras dan berbentuk persegi panjang, tanda bata matang yaitu akan berubah menjadi merah tua. Langkah-langkah penyortiran dan penyimpanan sebagai berikut:

-1. Periksa bata merah satu per satu untuk memastikan kualitas dari standar yang sesuai dengan tingkat pembangunan.

-2. Singkirkan bata merah yang retak, pecah, patah, atau tidak matang sempurna.

-3. Susun bata merah agar mudah diambil serta mudah hitung dalam satuan bata.

-4. Simpanlah bata merah yang sudah jadi, di tempat yang kering dan di lindungi dengan plastik yang tertutup rapat agar terlindung dari hujan.

Penjualan bata merah di jual dalam 1 kubik (1000 pcs bata merah) dengan harga Rp 650.000 dibagi dengan (Rp 100.000 uang transport). Pemasaran bata merah dijual dalam bentuk pesanan yang diambil langsung oleh pemborong, dan dapat diantar dengan menggunakan mobil pick up.

UMKM bata merah ini berdiri sejak 35 tahun. Potensi bata merah di Desa Bojong yaitu:

-1. Sebagai sumber daya alam yang tersedia di lingkungan sekitar dan di manfaat sebagai mata pencaharian Masyarakat dalam pembuatan bata merah. -2. Menjadikan lapangan pekerjaan bagi warga sekitar.

Hambatan pada bata merah yaitu: -1. Bersaing dengan hebel yang kualitas nya hampir sama dengan bata merah. -2. Proses pembuatan sangat lama. -3. Factor cuaca mempengaruhi pembuatan bata merah yang menghambat proses pengeringan.

Peran UMKM Batu Bata dalam Perekonomian:

-1. Penyediaan Bahan Bangunan: UMKM batu bata berkontribusi signifikan dalam penyediaan bahan bangunan yang dibutuhkan untuk konstruksi rumah, gedung, dan infrastruktur lainnya. Hal ini sangat penting mengingat pertumbuhan populasi dan urbanisasi yang pesat di Indonesia.

-2. Penciptaan Lapangan Kerja: Usaha batu bata seringkali dikelola secara keluarga dan melibatkan banyak tenaga kerja lokal. Dengan demikian, UMKM ini berperan dalam menciptakan lapangan kerja dan mengurangi angka pengangguran di daerah.

-3. Pengembangan Ekonomi Lokal: UMKM batu bata biasanya menggunakan bahan baku lokal, seperti tanah liat, sehingga mendukung pertumbuhan ekonomi daerah serta memberikan pendapatan tambahan bagi petani dan pemasok bahan baku.

-4. Inovasi Produk: Beberapa UMKM telah mulai berinovasi dengan memproduksi batu bata ramah lingkungan atau batu bata dengan desain khusus yang dapat menarik minat konsumen.

Tantangan yang Dihadapi UMKM Batu Bata:

-1. Akses Modal: Pelaku UMKM batu bata seringkali menghadapi kesulitan dalam mendapatkan akses modal untuk memperluas usaha mereka. Banyak dari mereka bergantung pada pinjaman informal dengan bunga yang tinggi.

-2. Persaingan Pasar: Munculnya berbagai produk alternatif dan pemasok besar membuat persaingan semakin ketat. UMKM batu bata harus mampu bersaing dengan harga dan kualitas produk.

-3. Kualitas dan Standarisasi: Kualitas produk yang tidak konsisten menjadi masalah bagi banyak pelaku usaha. Tanpa adanya standarisasi, sulit bagi produk batu bata untuk bersaing di pasar yang lebih besar.

-4. Dampak Lingkungan: Proses produksi batu bata seringkali berdampak negatif terhadap lingkungan, seperti penambangan tanah liat yang berlebihan dan polusi udara akibat pembakaran. Hal ini perlu diperhatikan agar usaha ini dapat berkelanjutan.

Mahasiswa KKN UP Kelompok 17 Desa Bojong, Kec. Kawunganten, Kab. Cilacap: Tiya Sabrina, Ade Intan Sofiany, Nandah Elviani, Meilia Trivanti, Toyib Iziana, M Yusuf Al Qaradlawi, Fenita Hazqia Zaeni, Nanang Saputra, Nur Afidahtun Nafsiyah, yoga Hadist Bahtiar.