Mahasiswa KKN UP Gelar Seminar Anti-Bullying: Langkah Nyata Ciptakan Sekolah Aman-Nyaman
.
Rabu, 12/02/2025, 13:36:01 WIB

KASUS perundungan atau bullying di lingkungan sekolah masih menjadi masalah serius yang perlu mendapat perhatian khusus. Fenomena ini tidak hanya berdampak pada korban secara fisik, tetapi juga secara mental dan emosional, yang bisa berpengaruh dalam jangka panjang.

Menyadari urgensi masalah ini, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 2 Universitas Peradaban (UP) Bumiayu, Kabupaten Brebes, mengambil inisiatif dengan mengadakan Seminar Anti-Bullying di SD Negeri Jeruklegi Wetan 03, Kecamatan Jeruklegi, Kabupaten Cilacap.

Dalam dokumentasi kegiatan, terlihat suasana penuh semangat dengan para siswa duduk bersama di dalam kelas yang dihias dengan berbagai ornamen kreatif. Para mahasiswa KKN dan peserta seminar mengangkat tangan, melambangkan komitmen mereka dalam menolak segala bentuk perundungan di sekolah.

Mengapa Seminar Anti-Bullying Sangat Diperlukan?

-1. Meningkatkan Kesadaran Siswa tentang Bahaya Bullying: Banyak anak-anak yang mungkin tidak menyadari bahwa tindakan mengejek, mengucilkan, atau bahkan melakukan kekerasan fisik terhadap teman sebaya merupakan bentuk perundungan.

Melalui seminar ini, mereka diberi pemahaman bahwa bullying bukan hanya tindakan kasar yang dilakukan secara langsung, tetapi juga bisa terjadi dalam bentuk verbal maupun siber (cyberbullying).

-2. Membantu Korban Berani Bersikap: Tidak sedikit korban bullying yang memilih diam karena takut atau merasa tidak memiliki dukungan. Seminar ini memberikan motivasi kepada siswa untuk berani berbicara dan melapor kepada guru atau orang tua jika mengalami atau menyaksikan perundungan.

-3. Menanamkan Sikap Empati dan Saling Menghargai: Salah satu penyebab utama bullying adalah kurangnya rasa empati. Dalam seminar ini, siswa diajarkan untuk lebih memahami perasaan orang lain dan membangun sikap saling menghormati, sehingga tercipta lingkungan sekolah yang lebih harmonis.

-4. Melibatkan Semua Pihak dalam Mencegah Bullying: Seminar ini bukan hanya menargetkan korban dan pelaku bullying, tetapi juga mendorong peran serta teman-teman sebaya sebagai upstander atau orang yang berani membela dan menghentikan tindakan perundungan yang mereka saksikan. Dengan begitu, seluruh siswa dapat bekerja sama menciptakan lingkungan sekolah yang lebih aman.

Tantangan dalam Mencegah Bullying di Sekolah

Meskipun seminar seperti ini sangat bermanfaat, tantangan dalam pencegahan bullying tetap ada, di antaranya:

-Kurangnya Kesadaran akan Dampak Bullying: Beberapa siswa dan bahkan orang dewasa masih menganggap perundungan sebagai hal biasa atau bagian dari bercanda. Hal ini membuat korban sering kali tidak mendapatkan perlindungan yang seharusnya.

-Minimnya Pelaporan Kasus: Banyak siswa yang enggan melapor karena takut mendapat ancaman dari pelaku atau merasa bahwa laporan mereka tidak akan ditanggapi dengan serius.

-Peran Orang Tua yang Belum Optimal: Pendidikan tentang anti-bullying seharusnya tidak hanya diberikan di sekolah, tetapi juga perlu mendapat perhatian dari orang tua di rumah. Tanpa kerja sama antara sekolah dan keluarga, upaya pencegahan bullying akan sulit berjalan dengan efektif.

Kesimpulanya Perlu Konsistensi dalam Pencegahan Bullying: Seminar Anti-Bullying yang diselenggarakan oleh KKN Universitas Peradaban di SDN Jeruk Legi Wetan 03 merupakan langkah nyata dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan bebas dari perundungan.

Namun, seminar ini sebaiknya tidak hanya menjadi kegiatan sesaat, melainkan perlu dilakukan secara berkala dengan melibatkan semua pihak siswa, guru, dan orang tua.

Pendidikan anti-bullying harus terus diperkuat, baik melalui sosialisasi, pengawasan, maupun tindakan tegas terhadap pelaku bullying. Dengan demikian, anak-anak dapat belajar dalam suasana yang lebih kondusif tanpa rasa takut, serta tumbuh menjadi pribadi yang lebih empati, berani, dan saling menghargai.

Sekolah yang bebas bullying bukan hanya impian, tetapi bisa menjadi kenyataan jika kita semua berperan aktif dalam mewujudkannya.