Peran Orang Tua dalam Mendukung Anak-Anak dari Keluarga Broken Home
.
Minggu, 26/01/2025, 18:57:52 WIB

KELUARGA broken home mengacu pada situasi di mana orang tua bercerai atau terpisah, sehingga anak tumbuh tanpa kehadiran kedua orang tua secara bersamaan. Kondisi ini sering kali berdampak signifikan pada perkembangan anak, baik secara emosional, sosial, maupun akademik.

Penelitian menyebutkan bahwa anak-anak dari keluarga broken home memiliki risiko lebih tinggi terhadap berbagai masalah, seperti gangguan emosional, penurunan prestasi akademik, dan kesulitan dalam membangun hubungan sosial (Amato, 2000).

Namun, peran orang tua yang aktif dan penuh kasih dapat menjadi kunci dalam mengurangi dampak negatif tersebut.Anak-anak dari keluarga broken home sering kali menghadapi tantangan emosional, seperti perasaan cemas, sedih, atau marah akibat perpisahan orang tua. Mereka mungkin merasa kehilangan stabilitas dan kasih sayang yang utuh.

Secara akademik, tekanan emosional ini dapat memengaruhi kemampuan anak untuk fokus dan berprestasi di sekolah. Selain itu, ketidakpercayaan diri dan rasa rendah diri sering kali menghambat anak-anak ini dalam membangun hubungan sosial yang sehat. Untuk mengatasi tantangan ini, orang tua perlu menciptakan lingkungan yang stabil dan aman, baik secara fisik maupun emosional. Rutinitas yang konsisten dapat membantu anak merasa lebih nyaman dalam menghadapi perubahan besar dalam hidup mereka.

Komunikasi yang terbuka juga sangat penting, di mana orang tua sebaiknya mendengarkan tanpa menghakimi dan memberikan ruang bagi anak untuk mengekspresikan perasaan mereka. Selain itu, menjaga hubungan yang kooperatif dengan mantan pasangan dan menghindari konflik di depan anak dapat membantu menciptakan suasana yang lebih kondusif bagi pertumbuhan mereka.

Memberikan dukungan emosional adalah langkah krusial dalam mendukung anak-anak dari keluarga broken home. Kasih sayang tanpa syarat, perhatian, dan pengertian dari orang tua dapat membantu anak merasa dihargai dan dicintai, meskipun situasi keluarga mereka tidak ideal. Dalam kasus di mana anak menunjukkan tanda-tanda stres berat atau trauma, mencari bantuan dari profesional, seperti psikolog atau konselor, adalah langkah bijak untuk memastikan mereka mendapatkan dukungan yang diperlukan.

Strategi orang tua dalam mendukung anak juga perlu disesuaikan dengan usia mereka. Misalnya, bagi balita, rutinitas dan kasih sayang fisik menjadi prioritas utama. Untuk anak usia sekolah, dukungan terhadap perkembangan akademik dan komunikasi tentang perasaan mereka sangat diperlukan. Sedangkan bagi remaja, memberikan kebebasan yang terkontrol sambil tetap memantau kesehatan emosional mereka menjadi langkah yang efektif.

Meskipun keluarga broken home membawa berbagai tantangan, peran orang tua tetap menjadi faktor kunci dalam membantu anak mengatasi dampak negatif tersebut. Dengan menciptakan lingkungan yang stabil, membangun komunikasi yang efektif, dan memberikan dukungan emosional, orang tua dapat membantu anak mencapai potensi mereka secara penuh, terlepas dari situasi keluarga yang sulit.