 |
 |
|
|
|
|
PanturaNews (Tegal) - Dalam rangka memperingati Hari Antikorupsi Sedunia pada 9 Desember dan Hari Hak Asasi Manusia Internasional pada 10 Desember, DPC GMNI Kota Tegal mengadakan diskusi umum yang dilanjutkan dengan mimbar bebas pada Kamis, 12 Desember 2024.
Acara yang di gelar di Gedung DPD KNPI Kabupaten Tegal, ini berkolaborasi dengan DPC GMNI Kabupaten Tegal dan Brebes, mengusung tema “Peran Pemuda dalam Memperkuat Demokrasi Melawan Korupsi dan Menegakkan HAM.”
Diskusi tersebut diawali dengan pemaparan sejarah demokrasi, mulai dari era Yunani dan Roma Kuno, hingga tantangan modern seperti tirani mayoritas.
Ketua DPC GMNI Kabupaten Tegal, Agung Handaya, menyayangkan perilaku koruptif dan pelanggaran HAM yang kerap mencederai demokrasi.
Hal senada diungkapkan Ketua DPC GMNI Kota Tegal, Ramadhani Syazali Sira, yang menyesalkan bagaimana kasus pelanggaran HAM sering kali dilupakan masyarakat.
"Demokrasi tak berjalan ideal jika korupsi masih menjadi budaya," tegasnya.
Ketua DPC GMNI Kabupaten Brebes, Izal Baehaqi menyoroti jauhnya demokrasi Indonesia dari idealisme, di mana pelanggaran HAM berat hanya menjadi alat politik saat kampanye.
Sementara itu, senior GMNI, Sri Hono Wiharto, menguraikan perjalanan demokrasi di Indonesia, mengingatkan pentingnya integritas pemuda untuk melawan korupsi sekecil apa pun.
Acara ditutup dengan mimbar bebas di halaman GOR Trisanja. Para peserta menyampaikan keresahan melalui orasi, puisi, dan nyanyian.
