![]() |
|
|
PanturaNews (Tegal) - Bawaslu Kota Tegal gelar Rapat Koordinasi (rakor) Evaluasi dan Refleksi Pengawasan Tahapan Pilkada Serentak Tahun 2024, di Hotel Gulala Azana Bojong, Kabupaten Tegal, Kamis 12 Desember 2024.
Dihadiri Pj Wali Kota Tegal Agus Dwi Sulistyantono, Ketua KPU Kota Tegal Karyudi Prayitno, Komandan Kodim 0712/Tegal Letkol Inf Suratman, dan perwakilan Forkopimda Kota Tegal.
Ketua Bawaslu Kota Tegal, Fauzan Hamid mengatakan, rapat koordinasi tersebut untuk menyampaikan evaluasi dalam pengawasan Pilkada Kota Tegal 2024. Mulai tahapan awal yaitu pemutakhiran data sampai tahapan rekapitulasi suara di tingkat kota.
Ia mencatat, selama Pilkada 2024, ada himbauan sebanyak 67 kali, saran perbaikan 20 kali, pencabutan laporan 1 kali, dan dugaan pelanggaran yang ditangani 23 kali.
"Ada beberapa imbauan yang kami kirimkan kepada KPU, kemudian ada juga imbauan ke peserta pemilihan. Termasuk saran perbaikan kepada KPU dan berjenjang ke tingkat bawahnya," katanya.
Menurut Fauzan, berdasarkan hasil rekapnya, ada sejumlah 2 temuan, 1 laporan dan 20 saran perbaikan. Saran perbaikan ini lebih kepada administratif yang harus ditindaklanjuti oleh KPU Kota Tegal.
Kemudian untuk 2 temuan tidak teregister karena tidak memenuhi unsur, sedangkan 1 laporan yang masuk lalu dicabut kembali oleh si pelapor.
"Satu laporan oleh yang bersangkutan dicabut di hari berikutnya. Laporan yang dicabut itu dugaan tentang memberikan materi lainnya," jelasnya.
Sementara Pj Wali Kota Tegal, Agus Dwi Sulistyantono mengapresiasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (BAWASLU) Kota Tegal yang telah berkolaborasi dengan baik sehingga Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Tegal berjalan dengan aman dan sukses.
"Hari ini kami bersama-sama dengan BAWASLU melakukan evaluasi atas segala proses tahapan yang dilalui selama Pilkada 2024 yang alhamdulillah Kota Tegal berjalan dengan aman kondusif dan sudah mendapatkan hasil seperti yang diharapkan sebagian besar warga Kota Tegal," ujar Agus Dwi.
Agus Dwi juga mengimbau kepada masyarakat Kota Tegal agar tetap menjalankan aktifitas dengan guyub rukun serta bergandengan tangan memajukan Kota Tegal.
"Masyarakat sekarang harus kembali, kita berikan mereka dorongan dan semangat dan kita akan memfasilitasi. Masyarakat yang mungkin sempat pada waktu menghadapi Pilkada ada perbedaan pandangan dan sebagainya sudah selesai. Tahapan sudah masuk tahap akhir, sekarang saatnya kita guyub rukun kembali. Mari kita bergandengan tangan memajukan Kota Tegal dengan pimpinan yang hasil Pilkada yang sudah dilaksanakan," ujar Agus Dwi.
Terkait angka partisipasi masyarakat Kota Tegal, Penjabat Wali Kota Tegal menyampaikan bahwa partisipasi masyarakat di angkat 69,34 persen.
"Partisipasi kita 69,34 bukan hasil yang terlalu buruk, tapi ada berbagai evaluasi, tadi kita sampaikan juga laporannya ada beberapa daerah yang masih capainnya cukup rendah karena memang pertama mereka pekerja perantau yang tentu kita tidak bisa paksakan. Ada berbagai wilayah yang capaiannya di bawah 50 persen ada Krandon dan Cabawan, itu wilayah-wilayah yang banyak perantau di warteg," ujar Agus.
Agus Dwi juga berharap dan akan mengusulkan kepada pemerintah secara regulasi terkait Pilkada bagi warga perantau.
"Itu dimungkinkan ada TPS khusus di wilayah yang banyak perantaunya misalkan TPS khusus KPU Kota Tegal di Jakarta diawasi oleh Bawaslu yang kita tempatkan juga disana. Sama seperti TPS khusus yang ada di Lapas yang kita berikan kesempatan itu mereka juga bisa hadir, mereka yang berada di Jakarta pun kalau di kota yang sama untuk mereka hadir perjalanan satu jam mungkin tidak masalah tapi kalau harus pulang ke Kota Tegal yang perjalanan 5 jam timbul biaya besar maka akan menjadi penyulit," pungkas Agus Dwi.