|
Dengan menulis apa yang mereka alami sehari-hari, siswa akan lebih mudah menemukan gaya dan bahasa yang khas...
SMA Negeri 1 Warureja di Kabupaten Tegal menggelar acara Bulan Bahasa pada 29 Oktober 2024 di aula setempat dengan mengusung tema “Gaungkan Bahasa, Lestarikan Budaya Nusantara".
Kegiatan ini bertujuan memperkuat kecintaan siswa terhadap bahasa dan budaya Indonesia, sekaligus memberi mereka ruang untuk mengeksplorasi dunia kepenulisan yang kaya dan beragam. Dalam acara tersebut, dua narasumber Lanang Setiawan dan saya, berbagi pengalaman dan inspirasi tentang bagaimana memulai perjalanan menulis.
Novelis dan Pelopor Sastra Tegalan Lanang Setiawan, memulai sesi dengan mengajak siswa memahami pentingnya menemukan suara pribadi dalam karya. Bagi banyak siswa, menulis bisa terasa menantang; namun, Lanang menyarankan mereka untuk memulai dari hal-hal sederhana yang ada di sekitar. Dengan menulis apa yang mereka alami sehari-hari, siswa akan lebih mudah menemukan gaya dan bahasa yang khas.
Pada sesi berikutnya, saya membawakan materi mengenai proses memulai menulis, khususnya di bidang puisi. Penekanan diberikan pada kejujuran dalam berekspresi, karena puisi memiliki daya magis yang hanya bisa dirasakan bila penulisnya berbicara dari hati. Para siswa diajak melihat puisi sebagai sarana untuk menggali emosi terdalam dan mengekspresikan diri dengan bebas. Dari pembahasan ini, harapannya, siswa dapat menemukan keberanian untuk mencurahkan perasaan mereka lewat kata-kata.
Acara semakin meriah dengan penampilan seorang penyair dari Pemalang, Iwang Nirwana, yang membacakan puisi dengan penuh penghayatan. Penampilannya mendapatkan tepuk tangan meriah yang menjadi bukti apresiasi dan semangat siswa.
Tidak hanya menyajikan materi inspiratif, acara ini juga memberikan akses kepada siswa untuk memperkaya bacaan mereka. Selama acara, siswa diberi kesempatan untuk mendapatkan buku-buku digital karya Lanang Setiawan dengan diskon 50% dan karya-karya Lanang Setiawan dapat diakses kapan saja lewat https://lynk.id/cahayasastra.
Tawaran ini disambut antusias mereka dan para guru. Dengan demikian mereka dapat memperluas wawasan tentang kepenulisan tanpa batasan waktu dan tempat.
Di penghujung acara, Lanang Setiawan memberikan doorprize berupa dua novel berjudul "Titisan Bintang" dan "Markonah Ratu Sehahahaha" kepada siswa yang berani tampil membacakan puisi di depan teman-temannya. Momen ini tidak hanya memberi pengalaman baru bagi siswa yang tampil, tetapi juga memberikan semangat pada peserta lain untuk lebih aktif berpartisipasi dalam kegiatan literasi.
Dengan rangkaian kegiatan yang melibatkan tokoh-tokoh literasi ini, Bulan Bahasa di SMA Negeri 1 Warureja menjadi lebih dari sekadar acara rutin; kegiatan ini menjadi momentum penting untuk menghidupkan kembali minat siswa terhadap bahasa dan budaya Nusantara.
Selain itu, melalui acara semacam ini, sekolah berupaya menciptakan generasi muda yang tidak hanya mencintai budaya dan literasi tetapi juga memiliki keberanian untuk berkreasi dan berbicara lewat tulisan. Harapannya, minat menulis di kalangan siswa akan terus tumbuh dan berkembang, memperkaya dunia literasi Indonesia di masa mendatang.