|
PanturaNews (Tegal) - Ratusan alumni santri yang tergabung dalam Relawan Ijo Royo-royo, mereka adalah kyai, ustadz, ustadzah, guru madrasah se Kota Tegal deklarasikan mendukung Pasangan Calon (Paslon) Walikota dan Wakil Walikota Tegal, H. Edy Suripno-H. Akhmad Satori. Deklarasi dipimpin langsung oleh ustadz Imam Khambali, di Posko Ijo Royo-royo samping RM Mas Budi terminal Kota Tegal, Kamis 26 September 2024 malam. Dengan tagline #Wis wayahe santri tampil.
Ketua Relawan Ijo Royo-royo, Ustad Imam Khambali mengatakan, santri yang hadir sekitar 200 dari jumlah sekitar 250, mendeklarasikan dukungan kepada paslon Uyip-Satori. Mereka adalah yang pernah mondok di Pondok Pesantren di Indonesia.
"Mereka ada yang dari pondok pesantren di Lirboyo, Ploso, Kediri, Tebu Ireng, Jombang, Buntet dan pondok pesantren lainnya di Indonesia," ujarnya Imam Khambali usai deklarasi.
Ustad Imam Khambali mengatakan, alasan menjatuhkan pilihan dukungan kepada paslon Uyip-Satori karena memiliki ikatan emosional dengan Mas Uyip yang sesama alumni santri.
"Selain karena sesama alumni santri, juga karena penjabaran visi NYAWIJI yang diusung oleh Uyip-Satori mempunyai makna yang dalam konsep mengayomi masyarakat," ujar Imam Khambali.
Menurut ustadz Imam Khambali, H. Edy Suripno atau yang akrab disapa Mas Uyip merupakan sosok calon pemimpin yang dekat dengan masyarakat khususnya para santri Nahdlatul Ulama (NU). Untuk itu relawannya dinamakan Relawan Ijo Royo-royo.
“Karena beliau juga merupakan santri NU, dan punya jiwa yang melekat sebagai santri maka sudah menjadi kewajiban kita untuk mendukung penuh 100 persen dan memenangkan Paslon H. Edy Suripno-H. Akhmad Satori pada Pilkada Kota Tegal 2024,” tegas ustadz Chambali.
Calon Walikota Tegal, H. Edy Suripno menyampaikan terima kasih atas dukungan dari para santri yang hadir, karena hari ini saya dilihatkan bahwa kita semuanya peduli Kota Tegal.
"Jangan sampai Pilkada hanya berjalan begitu saja karena kita semuanya punya tanggung jawab sosial, kita semuanya punya kepentingan bahwa Pilkada yang akan datang harus melahirkan pemerintahan yang bisa melayani, melindungi dan mensejahterakan masyarakat Kota Tegal,” ungkap Uyip.
Uyip menegaskan, Pilkada ini bukan hanya tentang persoalan, tetapi dibalik persoalan itu harus diperjuangkan bersama-sama.
"Persoalan turunnya moralitas, turunnya pendidikan, nilai-nilai pendidikan agama sebagai pondasi dan munculnya ketimpangan-ketimpangan sosial ini yang harus diatasi oleh pemerintah yang akan datang.
“Kita masih sering mendapatkan keluhan masyarakat tentang urusan kesehatan masyarakat. Datang ke BPJS gratis, tapi begitu urusan kesehatan dilakukan rumit ngurusi administrasinya. Kedepan cukup bawa KTP urusan kesehatan bisa langsung kita layani,” tegasnya.
Lebih lanjut kata Uyip, masih banyak sekali ketimpangan-ketimpangan sosial yang harus diatasi, contoh urusan RTLH (Rumah Tidak Layak Huni) yang persaratannya harus bersertifikat.
"Maka besok syarat sertifikat harus dihapus, harus dicabut, rumah bodol didandani tanpa perlu memiliki sertifikat,” jelasnya.
Dan masih banyak persoalan lainnya.