![]() |
|
|
DI tengah arus deras informasi di era digital, jurnalisme profetik muncul sebagai sebuah paradigma yang menawarkan pendekatan berbeda dalam praktik jurnalistik. Konsep jurnalisme profetik, yang diperkenalkan oleh Kuntowijoyo, mengusung nilai-nilai moral, etika, dan spiritualitas dalam menyampaikan berita.
Berbeda dengan jurnalisme konvensional yang sering kali terjebak dalam arus komersialisme dan sensasionalisme, jurnalisme profetik berusaha membawa pencerahan dan transformasi sosial.
Jurnalisme profetik adalah bentuk jurnalisme yang tidak hanya mengedepankan fakta dan objektivitas, tetapi juga mengintegrasikan nilai-nilai moral dan spiritual. Dalam konteks ini, jurnalisme tidak hanya berfungsi sebagai penyampai informasi, tetapi juga sebagai agen perubahan yang membawa misi kemanusiaan dan keadilan.
Asas utama jurnalisme profetik adalah kebenaran, keadilan, dan kemanusiaan. Jurnalisme ini menekankan pada pentingnya menyampaikan kebenaran yang berdampak positif bagi masyarakat.
Prinsip-prinsip lainnya termasuk keadilan sosial, di mana jurnalis berperan dalam memperjuangkan hak-hak mereka yang terpinggirkan, serta kemanusiaan, yang menempatkan nilai-nilai kemanusiaan di atas kepentingan komersial.
Di era digital, di mana informasi dapat dengan mudah disebarluaskan dan diakses, jurnalisme profetik memiliki relevansi yang signifikan. Era ini ditandai dengan maraknya berita palsu (fake news) dan informasi yang menyesatkan. Jurnalisme profetik dapat menjadi penangkal fenomena ini dengan menekankan verifikasi fakta, integritas, dan tanggung jawab moral dalam setiap pemberitaan.
Tantangan utama yang dihadapi jurnalisme profetik adalah dominasi media komersial yang cenderung mengutamakan keuntungan daripada nilai-nilai moral. Namun, dengan semakin tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya informasi yang akurat dan bermakna, jurnalisme profetik memiliki peluang untuk berkembang. Teknologi digital juga memberikan platform bagi jurnalis profetik untuk menyebarluaskan pesan mereka secara lebih luas.
Implementasi jurnalisme profetik dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti pelatihan etika jurnalistik bagi jurnalis, pemberian penghargaan bagi karya jurnalistik yang menjunjung tinggi nilai-nilai moral, serta membangun jaringan media yang berkomitmen pada prinsip-prinsip jurnalisme profetik.
Selain itu, pendidikan jurnalisme di tingkat akademis, juga perlu mengintegrasikan konsep-konsep jurnalisme profetik dalam kurikulumnya.
