![]() |
|
|
PanturaNews (Brebes) - Situasi keuangan yang terbatas di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, menyebabkan dampak signifikan, khususnya pada layanan kesehatan masyarakat. Dalam pembatasan anggaran APBD yang telah diumumkan, puluhan ribu peserta BPJS PBI (Penerima Bantuan Iuran) di wilayah ini menghadapi kondisi dinonaktifkan dari program.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Brebes, Ineke Tri Sulistiowati, Selasa 9 Januari 2024, sebagai respons terhadap kendala keuangan yang mengharuskan penyesuaian prioritas dalam alokasi dana.
Adanya keputusan tersebut memicu kekhawatiran di kalangan masyarakat yang bergantung pada layanan BPJS PBI untuk akses perawatan kesehatan.
Meski begitu, Pemkab Brebes melakukan langkah alternatif agar warga miskin tetap mendapatkan pelayanan kesehatan.
Salah satunya, yaitu warga miskin yang tidak memiliki BPJS PBI dan bagi warga miskin yang BPJS PBI-nya dinonaktifkan, bisa mengurusnya kembali dengan skema non cut off dengan syarat menjadi pasien.
Dengan demikian, peserta BPJS Kesehatan PBI di Brebes yang dinonaktifkan tetap mendapatkan pelayanan kesehatan.
Menurutnya, ada sebanyak 58 ribu peserta BPJS Kesehatan PBI di Kabupaten Brebes yang sebelumnya dinonaktifkan, namun saat ini sudah bisa mendapatkan pelayanan kesehatan.
Dijelaskannya, total peserta BPJS Kesehatan PBI di Kabupaten Brebes yang dibiayai pemerintah daerah jumlahnya mencapai 112 ribu peserta. Artinya, masih ada 54 ribu peserta BPJS PBI yang dibiayai Pemda Brebes yang statusnya masih aktif.
Terkait dengan penonaktifan BPJS PBI, itu dilakukan karena ada peserta yang datanya ganda, mutasi, meninggal, dan sebagainya. Disisi lain, penonaktifan ini karena anggarannya memang tidak ada.
Untuk anggaran dari APBD 2023 setelah perubahan itu Rp41 miliar, dan tahun ini terdapat penambahan di APBD 2024 menjadi Rp47 miliar.
"Yang jelas adanya penonaktifan peserta BPJS Kesehatan PBI di Kabupaten Brebes ini, tidak mengganggu layanan kesehatan di Brebes. Hal ini dikarenakan rata-rata pengaktifan kembali BPJS PBI mencapai 1.200 peserta per bulan," jelasnya.