Menumbuhkan Keterampilan Sosial Pada Anak Sekolah Dasar
--None--
Jumat, 29/12/2023, 22:43:15 WIB

KETERAMPILAN sosial merupakan seperangkat kemampuan yang memungkinkan seseorang berinteraksi, berkomunikasi, dan berkolaborasi secara efektif dengan orang lain dalam berbagai konteks sosial.

Ini mencakup aspek-aspek seperti empati, komunikasi verbal dan nonverbal, resolusi konflik, serta kemampuan membentuk hubungan yang baik. Membangun keterampilan sosial pada anak Sekolah Dasar (SD) adalah proses yang penting dan menantang. Anak-anak di usia ini mulai belajar bagaimana berinteraksi dengan teman sebaya mereka, guru, dan orang dewasa lainnya.

Mereka belajar bagaimana berbagi, bekerja sama, dan menyelesaikan konflik. Sebagai orang tua atau pendidik, kita bisa membantu mereka dengan memberikan peluang untuk berinteraksi dalam berbagai situasi sosial. Misalnya, mengajak mereka bermain bersama teman-temannya, mengatur waktu bermain kelompok, atau mendaftarkan mereka dalam kegiatan ekstrakurikuler.

Penting juga untuk menjadi model perilaku yang baik. Anak-anak sering meniru perilaku orang dewasa di sekitar mereka, jadi tunjukkanlah empati, kesabaran, dan cara berkomunikasi yang efektif.

Sejalan dengan Leon dalam Mendo (2018), keterampilan sosial adalah perilaku yang mengekspresikan ide, perasaan, pendapat, kasih sayang, mempertahankan atau meningkatkan hubungan dengan orang lain, dalam memecahkan dan memperkuat situasi sosial. Peningkatan perilaku sosial yang pesat terjadi ketika anak berada pada masa kanak-kanak awal atau pra-sekolah yang dikarenakan bertambahnya pengalaman sosial anak.

Oleh karena itu, sedini mungkin anak harus dilatih dan diberi pembiasaan dan stimulasi yang tepat sesuai dengan aspek perkembangannya sehingga, anak tumbuh menjadi individu yang memiliki kematangan dalam berfikir dan bertindak.

Kebutuhan sosial yang meningkat seperti memiliki teman bekerjasama dalam mengerjakan kegiatan, saling tolong menolong menuntut anak untuk dapat mengembangkan sikap sosialnya dan mulai berusaha melakukan pendekatan atau bersahabat.

Anak mulai menyadari kebutuhan untuk bersosialisasi dan untuk memenuhi kebutuhan tersebut anak akan berusaha untuk diterima di lingkungannya. Semakin meningkat usia anak, maka semakin meningkat pula kesadaran anak untuk berinteraksi sosial dengan orang lain. Beberapa anak akan memiliki keterampilan sosial yang lemah dan beberapa memiliki keterampilan sosial yang baik.

Keterampilan sosial dapat dipelajari melalui proses penyesuaian diri dengan baik. Anak yang mampu melakukan penyesuaian sosial yang baik akan mampu mengembangkan sikap sosial yang dapat diterima di lingkungan tempat anak tinggal. Agar anak dapat melakukan penyesuaian diri dengan baik maka guru harus memberikan kesempatan kepada anak untuk berinteraksi sosial dengan anak lain dan memberikan memotivasi agar anak aktif secara sosial.

Anak yang dapat melakukan penyesuaian sosial dengan baik akan memiliki dasar yang baik untuk meraih keberhasilan pada masa dewasa. Usia anak SD merupakan usia yang tepat untuk menanamkan nilai-nilai sosial agar anak dapat melakukan penyesuaian dengan baik.

Keterampilan sosial membantu seseorang untuk dapat menyesuaikan diri dengan standar harapan masyarakat yang berlaku di sekelilingnya. Menumbuhkan keterampilan-keterampilan sosial pada anak SD meliputi: brmain Bersama, komunikasi terbuka, ajarkan empati, mendorong berbicara, mengajarkan empati sosial.   

Menumbuhkan keterampilan sosial pada anak SD memang bisa menjadi tantangan. tantangannya yaitu, setiap anak memiliki kepribadian dan tingkat perkembangan yang berbeda-beda, maka pendekatan yang digunakan untuk menumbuhkan keterampilan sosial mereka harus berbeda-beda.

Lingkungan rumah dan sekolah memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan keterampilan sosial anak, jika lingkungan tidak mendukung bisa jadi akan sulit bagi anak untuk mengembangkan keterampilan sosialnya. Di era digital ini, anak-anak cenderung lebih banyak menghabiskan waktu dengan gadjet dibandingkan berinteraksi secara langsung, hal ini bisa menghambat perkembangan keterampilan sosial mereka.

Anak SD masih dalam tahap belajar mengendali dan mengelola emosi mereka, jika tidak diberikan pendidikan emosi yang tepat mereka mungkin akan kesulitan dalam berinteraksi sosial. Anak-anak sering meniru perilaku orang dewasa dan sesama anak, jika mereka terpapar pada model perilaku yang kurang positif maka dapat mempengaruhi cara mereka berinteraksi.

Namun, dengan dukungan dan bimbingan yang tepat dari orang tua dan guru, anak-anak dapat mengatasi tantangan ini dan mengembangkan keterampilan sosial yang baik.

Dalam perjalanan menumbuhkan keterampilan sosial pada anak SD, kita semua memiliki peran penting. Orang tua, guru, dan masyarakat memiliki tanggung jawab untuk membantu anak-anak mengembangkan keterampilan sosial yang baik.

Meski tantangan mungkin ada, namun dengan pendekatan yang tepat, kita dapat membantu mereka menjadi individu yang empatik, percaya diri, dan mampu berkomunikasi dengan baik. Ingatlah bahwa setiap anak adalah unik, dan mereka mungkin memerlukan pendekatan yang berbeda.

Namun, dengan kesabaran, pemahaman, dan bimbingan yang konsisten, kita dapat membantu mereka mencapai potensi mereka yang penuh. Terakhir, mari kita ingat bahwa keterampilan sosial adalah bagian penting dari perkembangan anak.

Dengan menumbuhkan keterampilan ini, kita tidak hanya membantu mereka untuk sukses di sekolah, tetapi juga membantu mereka mempersiapkan diri untuk sukses dalam kehidupan.