PT Trinseo Bersama DLH, Gelar Lomba Inovasi Daur Ulang Sampah. Juara 1 Kelurahan Kraton
LAPORAN JOHARI
Senin, 18/09/2023, 20:27:31 WIB

Pemenang lomba Inovasi daur ulang sampah, dari Kekurahan Kraton, foto bersama Kepala DLH, Dra Nany Lestari dan Presiden Direktur PT Trinseo Hanggara Sukandar.

PanturaNews (Tegal) - PT Trinseo Matrials Indonesia bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tegal, menggelar lomba Inovasi Pengurangan dan Penanganan Sampah, diikuti 17 kelurahan di Khas Tegal Hotel, Senin 18 September 2023.

Juara pertama diraih Kelurahan Kraton, dengan konsep tas cantik dari bungkus Kopi Kapal Api.

Presiden Direktur PT Trinseo Hanggara Sukandar yang merupakan insiator Yok Yok Ayok Daur Ulang! (YYADU!) mengatakan setelah melaksanakan kegiatan sosialisasi program pada Agustus 2023 lalu, pihaknya menggelar lomba inovasi daur ulang sampah tersebut. Ia juga mengapresiasi atas antusias peserta dari tiap kelurahan yang hadir.

“Saya sangat berterima kasih atas antusiasme dari tiap kelurahan yang telah hadir pada pagi hari ini dan memberikan inovasi daur ulang terbaiknya. Saya berharap kegiatan ini

dapat menjadi semangat bagi seluruh masyarakat Tegal untuk terus mengedepankan kegiatan kelola dan daur ulang sampah,” ujar Hanggara Sukandar.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tegal Dra. Nany Lestari MM, mengatakan memasuki akhir tahun, permasalahan sampah di Indonesia mulai kembali mengalami peningkatan seiring dengan kegiatan masyarakat yang semakin kompleks, tidak terkecuali di Kota Tegal.

“Pemerintah Kota Tegal memiliki komitmen terhadap permasalahan sampah, terlebih lagi dengan sangat terbatasnya lahan pembuangan akhir. Kita sudah harus mengubah alur pengelolaan sampah yang semula kumpul, angkut, buang ke TPA menjadi kumpul, proses, jadikan rupiah,” ujar Dra. Nany Lestari,MM.

Pemenang lomba dari Kelurahan Kraton, Kecamatan Tegal Barat, Karsih (52) mengatakan awalnya dia mengikuti kegiatan pelatihan daur ulang sampah. Selanjutnya, menerapkannya dengan mendaur ulang bungkus kopi menjadi kerajinan tangan yang punya nilai jual.

"Awalnya, saya ikut pelatihan yang digelar kelurahan dan berhasil membuat kerajinan berupa dompet. Kemudian, saya belajar lagi secara otodidak dan berhasil membuat tas, tikar sovenir berupa gantungan kunci,"ujarnya.

Menurut Karsih, beberapa produk hasil karya tersebut tersebut sudah terjual. Setelah itu, pihaknya kemudian banjir pesanan.

"Setelah bungkus kopi saya ubah menjadi tas, saya tawarkan ke majelis taklim dan ada yang membeli. Alhamdulillah, saat ini kami kebanjiran order," pungkasnya.