![]() |
![]() |
|
MENURUT badan metereologi, klimatologi dan geofisika (BMKG), el nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.
Pemanasan SML ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia. Singkatnya, El Nino memicu terjadinya kondisi kekeringan untuk wilayah Indonesia secara umum.
Seiring dengan kondisi panasnya kawasan iklim regional ini, yang disebabkan oleh el nino membuat warga masyarakat perbatasan daerah Tegal dan Brebes ini, harus cekatan dan kreatif dalam memenuhi kebutuhan air.
Setelah sebelumya hanya mengandalkan curah hujan saja. Warga masyarakat daerah Tegal-Brebes tersebut dituntut untuk melakukan curah hujan buatan melalui metode kincir air yang memang dalam konsep, intinya adalah untuk memberikan siraman terhadap tanah dan tanaman secara efektif dan efisien.
Melalui metode tersebut bisa dapat memberikan setidaknya membantu proses pembasahan tanah yang nantinya berfungsi sebagai pelarut unsur hara dari tanah ketanaman. Selain itu metode tersebut merupakan metode sederhana dalam pendekatan proses penyiraman tanaman yang dilakukan dikawasan tersebut secara periodik dalam musim kemarau.
Sehingga dalam keberlangsungan metode ini sangat dibutuhkan karena memberikan manfaat secara empiris terhadap pertumbuh Kembangan dari sebuah tanaman itu sendiri, jadi bisa dikatakan dan ditarik kesimpulan bahwasanya metode kincir air ini merupakan inti klimaks dari permasalahan mengatasi el-nino secara preventif dan dini didaerah tersebut.
Oleh sebab itu metode ini perlu diintegrasikan dan diwacanakan secara terpadu, sehingga manfaatnya bisa memberikan kemudahan bagi sipetani dan tanaman itu sendiri. Adapun manfaat pengairan melalui metode kincir air ini bisa dibagi menjadi dua segmentasi.
-1. Manfaat bagi petani, artinya petani mempunyai manfaat adanya pengurangan tenaga bagi petani dalam mengakomodasikan air, hal tersebut berbeda dengan metode konvensional yang mengakomodasikan air secara tradisional atau menggunakan ember.
-2. Manfaat bagi tanaman, artinya dengan adanya metode kincir air tersebut memberikan pasokan air bagi tanaman secara merata, yaitu dengan sistemasi alir menggunakan pipa yang nantinya titik puncak alir tersebut memberikan semburan air keberbagai lini tanaman secara universal.
Jadi bisa diamplifikasikan bahwa metode tersebut adalah treatmen dan cara yang paling efektif dan efisien bagi kalangan petani semi komersil karena proses tersebut lebih selaras dan seimbang terhadap kebutuhan dan komposisi petani dikalangan dan daerah tersebut.