![]() |
![]() |
|
PanturaNews (Brebes) - Sejumlah daerah di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, terjadi bencana banjir dan tanah longsor. Bencana alam ini terjadi menyusul hujan deras yang terjadi mulai Jumat sore hingga Sabtu pagi, sehingga mengakibatkan debit air sungai meningkat.
Seperti yang terjadi di delapan desa di tiga kecamatan di Kabupaten Brebes, ratusan rumah terendam banjir, masing masing Jatibarang, Wansari dan Kecamatan Brebes. Di Kecamatan Jatibarang, dua desa yakni Kedungtukang dan Bojong terendam banjir akibat limpasan Sungai Pemali. Ketinggian air di dua desa ini mencapai 50-150 centimeter.
"Akibat limpasan tersebut kurang lebih 900 KK, yaitu pada RT, 11, 13, 14, 15 RW 03 Dusun Bayur Desa Bojong terdampak. Warga telah dievakuasi ke Masjid Baiturohim dan Madrsah Miftahul Afkar kurang lebih sebanyak 125 orang dikarenakan rumah terendam mereka terendam," ujar Camat Jatibarang, Imam Tauhid, Sabtu 19 November 2022.
Untuk Kecamatan Wanasari, beberapa desa yang terdampak banjir adalah Lengkong, Glonggong, Sisalam, Jagalempeni dan Sawojajar. Sama dengan di Kecamatan Jatibarang, banjir di Kecamatan Wanasari disebabkan luapan dan limpasan Sungai Pemali.
Kemudian, ratusan rumah warga yang terendam banjir di Kecamatan Wanasari, yakni di Desa Sawojajar. Banjir akibat air luapan sungai menggenangi kompleks Perumahan Nelayan dan pasar desa. Laporan pukul 15.00 WIB tadi, ratusan rumah terendam banjir dengan ketinggian 50 sampai 100 cm.
Di Kecamatan Brebes, banjir juga menggenangi perumahan warga Desa Terlangu dan Kedungtukang. Kedua desa ini mendapat kiriman air dari sungai Pemali yang melimpas dan kebocoran tanggul.
Sementara, banjir besar akibat luapan Sungai Kaligondang anak dari Sungai Pemali, menggenangi wilayah Dukuh Bayur, Desa Bojong, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes.
Disampaikan Danramil 02 Jatibarang Kodim 0713 Brebes Kapten Arhanud Suryadi SH, air mulai menggenangi pemukiman warga sekitar pukul 06.45 WIB.
“Dampak terparah terjadi RT. 11, 12, 13, 14, dan RT. 15 dengan ketinggian air mencapai 60 cm. Selain itu air juga menggenangi lebih dari 16 hektar areal persawahan warga. Tidak ada korban jiwa, namun kerugian ditaksir awal mencapai Rp. 80 juta,” terangnya.
Terpisah, di Desa Cinanas, Kecamatan Bantarkawung, terjadi bencana alam tanah longsor, jembatan putus, dan beberapa rumah roboh akibat wilayah Brebes selatan itu diguyur hujan dengan intensitas tinggi.
Disampaikan Danramil 12 Bantarkawung melalui Peltu Diono (Bati Tuud), untuk jembatan penghubung antara Dukuh Waringin Desa Cinanas dengan Dukuh Cikuya Desa Kedungoleng Kecamatan Paguyangan, terputus akibat diterjang arus Sungai Cikuya.
Kemudian di Dukuh Karangpoh RT. 02 RW. 10, 4 rumah warga roboh akibat pergerakan tanah longsor dari atas bukit ke perkampungan, yakni rumah milik Wagimin, Sarman, Doko, dan Jono. Total kerugian ditaksir mencapai Rp. 130 juta. Sedangkan di RT. 01 RW. 10, 2 rumah warga terancam longsor (Waryo dan Ratinem).
Selanjutnya longsor tebing di Dukuh Nyangkokot Cinanas yang dipicu debit air di Sungai Nyangkokot melimpah. Selain material tanah dan batu, batang pinus juga ikut terbawa longsor sehingga menutup akses jalan warga.
“Warga di Dukuh Nyangkokot Kulon sempat terisolasi karena jalan tertutup oleh material dan pohon tumbang yang terbawa banjir dan tanah longsor,” sambungnya.
Selain itu, 5 rumah rumah warga di RT. 05 dan RT. 06 RW. 10, mengalami kerusakan dampak dari longsor serta banjir Sungai Nyangkokot itu.
Begitu juga di Dukuh Tambakan Desa Cinanas, longsor tebing menutup akses jalan penghubung ke Dukuh Karangsengon sehingga sementara warga terisolir.
Terakhir, longsor tebing terjadi di Dukuh Kalijambe Desa Cinanas, sehingga menutup jalan penghubung Dukuh Kedung Nanas ke Dukuh Kalijambe. Warga sekitar dibantu segenap relawan sedang melaksanakan penyingkiran material longsor dari badan jalan.
“Semua bencana alam itu dipicu hujan lebat dengan intensitas lama mulai pukul 16.00 WIB. Bersama tim relawan gabungan dan masyarakat, saat ini terus dilakukan pembersihan material longsor yang menutup akses jalan agar dapat membuka jalur transportasi antar pedukuhan,” tandasnya.
Terkait dengan bencana alam tersebut, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Brebes, Nuhsy Mansur menjelaskan, banjir di Kabupaten Brebes terjadi secara bersamaan setelah diguyur hujan lebat selama semalam.
Menurut Kepala BPBD Brebes, air sungai mulai naik sejak Sabtu dini hari dan menggenangi rumah rumah warga pada siang harinya.
Hingga pukul 21.45 WIB, untuk banjir di Desa Sawojajar masih tinggi. Belum ada tanda-tanda akan surut. Air masih melimpas dari Sungai Nipon ke permukiman warga.
Akibat sejumlah daerah tergenang banjir, membuat Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Paramitha Widya Kusuma langsung turun ke lapangan untuk menyambangi warga yang terdampak banjir dan membagikan sejumlah logistik.
Paramitha mengatakan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan BPBD Kabupaten Brebes untuk segera melakukan tindakan cepat menanggulangi banjir susulan yang merendam pemukiman warga.
"Untuk itu, yang saya lakukan saat ini menyalurkan bantuan logistik kepada warga terdampak banjir. Di samping pula, melakukan koordinasi untuk suplai air bersih bagi warga," kata Paramitha saat meninjau banjir di Desa Sawojajar, Kecamatan Wanasari.
Paramitha juga mengimbau kepada warga untuk tetap waspada dan berhati-hati terhadap ancaman bahaya banjir susulan akibat curah hujan dengan intensitas tinggi masih dimungkinkan sewaktu-waktu bisa menerjang wilayah Brebes.
"Sungai Pemali sewaktu-waktu masih bisa meluap kembali akibat curah hujan yang tinggi. Saya menghimbau kepada warga untuk selalu waspada dan tetap berhati-hati jika sewaktu-waktu datang banjir susulan," ucap Paramitha.
Sementara, anggota DPRD Brebes Ffaksi PDI Perjuangan, Rizky Ubaidilah meminta kepada dinas terkait unruk segera melakukan penanganan tanggul kritis.
"Tanggul kritis di sejumlah titik untuk segera ditangani. Upaya ini secepatnya perlu dilakukan untuk.mengantisipasi bencana banjir susulan akibat intensitas hujan besar yang melanda wilaya Brebes," pungkas pria yang akrab disapa Uki saat mendampingi Paramitha.