![]() |
![]() |
|
PanturaNews (Indramayu) - Perkumpulan Kelurga Berencana Indonesia (PKBI) Cabang Indramayu menggelar Stakeholder Meeting terkait pencegahan dan penanggulangan HIV/AID dengan melibatkan lintas sektor, program dan koordinator atau tim lapangan, di Hotel Wiwi Perkasa II Indramayu, Kamis 20 Oktober 2022.
Dikatakan Ketua PKBI Cabang Indramayu, Galih Purnama, data HIV/AIDS di Indonesia masih menjadi permasalahan kesehatan masyarakat. Melalui pendekatan jalur cepat (Fast Track), HIV di Jawa Barat pada umumnya dengan target “95%-95%-95%”.
“Sehingga untuk eliminasi HIV AIDS pada tahun 2030, dibutuhkan komitmen dari setiap pemangku kepentingan dalam mencapai target tersebut,” ujar Galih.
Data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, kasus HIV AIDS pertama kali dilaporkan pada tahun 1989. Kumulatif kasus HIV yang dilaporkan hingga Mei 2020 terdapat 46.240 kasus dan 11.462 kasus AIDS dan Penyakit Infeksi Menular Seksual (PIMS) Triwulan 2 Tahun 2020.
Kemudian selama Januari hingga Juni 2020 terdapat 136.377 ibu hamil tes HIV hampir 67%, dengan temuan kasus HIV Baru sebanyak 389 ibu hamil hampir 26% dari total temuan kasus tahun ini.
Dijelaskan, PKBI Cabang Indramayu pada awal tahun 2022 kembali melanjutkan kerjasama menjadi salah satu Implementing Unit (IU) PKBI Jawa Barat di bawah Sub-Sub Recipient (SSR) PETIK Kuningan. IU PKBI Cabang Indramayu bertanggung jawab untuk melaksanakan sebagian program dan intervensi untuk modul pencegahan.
Diungkapkan Galih, saat ini HIV/AIDS masih menjadi permasalahan kesehatan masyarakat. Hal tersebut terlihat dari hasil pendataan yang dilakukan oleh PKBI Cabang Indramayu selama Januari hingga Juli 2022, dimana tercatat di Kabupaten Indramayu ditemukan 54 kasus.
“Kami mencatat ada kasus baru ditemukan dari tiga populasi kunci, namun baru 45 persen yang mendapatkan akses Antiretroviral,” jelasnya.
Sementara itu Pengelola Program HIV/AIDS Dinkes Kabupaten Indramayu, Denny Ratnawati yang juga sekaligus narasumber dalam kegiatan tersebut mengatakan, situasi terkini kasus HIV/AIDS di Kabupaten Indramayu berdasarkan kasus kumulatif dari tahun 1993 hingga Juni 2022, tercatat sebanyak 4849 kasus dan rata-rata terjadi pada usia produktif antara 15 sampai dengan 49 tahun.
Kemudian terkait fasilitas layanan kesehatan (Fasyankes) yang memberikan konseling dan tes HIV terdapat 46 puskesmas, 2 rumah sakit pemerintah dan 1 rumah sakit Polri. Sedangkan untuk Fasyankes yang memberikan pengobatan ARV saat ini berada pada 3 rumah sakit tersebut.
“Melihat dari angka kumulatif, memang terlihat cukup tinggi untuk jumlah kasusnya dan itu terjadi pada usia produktif,” kata Denny Ratnawati.