Pendidikan Karakter Perlu, Fikri: Agar Lulusan Punya Kemapanan Mental
LAPORAN SL. GAHARU
Minggu, 25/09/2022, 14:09:34 WIB

Wakil Ketua Komisi X DPRRI, Dr. H. Abdul Fikri Faqih foto bersama usai melakukan dialog dengan Dr. Maufur dan para dosen pada Kunjungan Spesifik Perseorangan di Dapil Jawa Tengah IX. (Foto: Dok/Tim)

PanturaNews (Tegal) - Di era Vuca ini memang kita perlu menjalin kolaboratif dari semua pihak. Fokus pada pengembangan dan lulusan perguruan tinggi, agar bisa terserap di dunia industri atau siap berwira usaha.

“Karenanya pendidikan karakter perlu punya porsi lebih, agar lulusan memiliki kemapanan mental dalam menghadapi apa yang terjadi,” ujar Wakil Ketua Komisi X DPRRI, Dr. H. Abdul Fikri Faqih, Minggu 25 September 2022.

Hal itu disampaikan Fikri saat menemui Rektor Universitas Bhamada Tegal, Dr. Maufur dan dosen Universitas Muhadi Setiabudi Brebes, M. Iqbal Yulianto S. Farm. MM.

Pertemuan dalam kesempatan melakukan Kunjungan Spesifik Perseorangan (Kunsfik) di Dapil Jawa Tengah IX pada Jumat-Minggu 23 - 25 September 2022, Fikri dan para akademisi mendialogkan tentang kondisi dinamika kebijakan Perguruan Tinggi (PT).

Fikri yang berasal dari Dapil Jawa Tengah IX (Kota-Kab. Tegal, Kab. Brebes) juga berdialog dengan dosen-dosen muda sebagai pengelola kegiatan kemahasiswaan di beberapa kampus di Kabupaten Tegal, Sabtu 24 September 2022.

Para dosen muda dari empat perguruan tinggi tersebut diantaranya dari Politeknik Purbaya, BAJA dan juga Akbid Siti Fatimah dan Politeknik Tegal.

“Pengelolaan kegiatan mahasiswa bisa menunjang atau membatu capaian kompetensi lulusan di setiap jenjang. Sinergitas dengan semua pihak, agar terjalin kolaborasi sehingga capaian maksimal bisa diraih,” harap Politikus PKS ini.

Menurut Fikri, bahwa di era VUCA ini memang perlu menjalin kolaboratif dari semua pihak. Fokus pada pengembangan dan lulusan, agar bisa terserap didunia industri atau siap berwira usaha.

Prinsip pentahelix, jelas Fikri, yakni kerjasama akademisi, pengusaha, birokrasi atau pemerintah, komunitas dan media, maka yang bisa menjadi leading sektornya harusnya adalah pihak kampus terutama dosen dan pembimbingnya.

“Semua pihak tentu akan merasa berkepentingan, karena semua punya target dan berharap bisa tercapai,” tutur Fikri.