Pembelajaran Matematika, Praktik Sebagai Solusi Pemahaman Siswa
--None--
Kamis, 21/07/2022, 08:02:36 WIB

PEMBELAJARAN dapat diartikan bantuan yang diberikan oleh tenaga pendidik dalam bentuk mentransfer ilmu, pengetahuan, penguasaan, kemahiran dan tabiat serta meliputi akhlak dan perilaku peserta didik. Singkatnya pembelajan merupakan proses untuk membantu peserta didik dapat belajar dengan baik. Pembelajaran erat hubungannya dengan pendidikan. Faktanya pendidikan sangat lah penting terutama bagi generasi muda sebagai penerus bangsa. Lewat pendidikan pemuda dapat memegang indonesia bahkan dunia serta dapat melanjutkan tujuan bangsa indonesia.

Salah satu pembelajaran yang menjadi wajib dikalangan SD,SMP, SMA/SMK adalah matematika. Namun kata matematika dikalangan para peserta didik sangatlah menakutkan. Tidak sedikit dari mereka menganggap matematika merupakan pelajaran yang tersulit. Matematika yang dipenuhi dengan angka dan peserta didik dituntut untuk mengingat, menerapkan, mengoperasikan serta menghitung rumus, hal ini yang mungkin membuat para siswa merasakaan kesulitan dan jenuh sehingga mengurangi rasa cinta terhadap pelajaran matematika. Padahal syarat utama seseorang mempelajari ilmu yaitu dengan mencintai ilmu tersebut.

Menrut Ety Mukhlesi Yeni ( 2015 ) memaparkan bahwa “ Ada banyak faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar matematika anak, yang secara umum berupa faktor dari dalam diri anak sendiri dan faktor dari luar diri anak. Siswa yang menunjukkan kesulitan dalam belajar matematika juga menunjukkan kesulitan dalam berperilaku seperti adanya gangguan emosional, rasa tak tenang, khawatir, mudah tersinggung, sikap agresif, gangguan dalam proses berpikir, semuanya menjadikan kegiatan belajar terganggu. “
MUHAMMAD DLIWAUL UMAM BM, ( 2014 ) juga berpendapat bahwa “ Dengan menganalisis kesalahan jenis-jenis kesalahan siswa serta mengetahui letak-letak kesalahan siswa akan didapat peta kesalahan dari siswa sehingga akan dapat menentukan konsep pembelajaran yang sesuai. Subjek penelitian terdiri dari tiga siswa yang diambil setelah memenuhi kriteria pemilihan subjek penelitian. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode tes dan metode wawancara. Teknik analisis data dalam penelitian ini melalui tiga tahapan, yaitu:(1) tahap reduksi data,(2) tahap penyajian data, dan (3) tahap penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa letak kesalahan yang dilakukan siswa yaitu:(1) kesalahan memahami soal,(2) kesalahan merencanakan penyelesaian,(3) kesalahan menyelesaikan masalah sesuai rencana pada langkah kedua, dan (4) kesalahan memeriksa kembali hasil yang diperoleh. Sedangkan jenis kesalahan yang dilakukan yaitu:(1) kesalahan konsep,(2) kesalahan kalkulasi, dan (3) kesalahan memodelkan.

Dari hasil penetlitian dalam jurnal diatas didapatkan bahawa dalam menyelesaikan soal matematika diperlukan kecermatan dan ketelitian. Disamping memahami teori dalam materi diperlukan juga logika untuk mengoperasikan rumus - rumus mana yang harus digunakan untuk memecahkan soal. Terutama pada soal cerita yang sering kali mengeco, maka dari itu untuk memecahkan soal cerita, sebelum mencari rumus mana yang digunakan harus memahami terlebih dahuku konsep soalnya. Banyaknya kemampuan yang harus dimiliki oleh siswa untuk memahami matematika, diperlukan juga metode metode maupun media pembelajaran yang mendukung para siswa untuk lebih cepat, mudah dan tertarik untuk mendalami matematika.

Hamzah, (2008: 200), menegmukakan :“Belajar praktik adalah belajar keterampilan yang membutuhkan gerakkan motorik, pelaksanaan pembelajaran dilakukan di tempat kerja/ lapangan.”
Dari pendapat ahli tersebut metode praktik dapat sebagai solusi pembelajaran matematika agar siswa mulai suka dan akhirnya menguasai matematika. Contohnya seperti pada pembelajaran bangun ruang siswa dapat membuat jaring- jaring bangun ruang dengan kardus atau kertas karton. Contoh lain pada materi pengenalan waktu bisa menggunakan jam pasir. Dan dapat juga dengan media belajar yang lainnya tentunya sesuai dengan materi yang akan dikaji. Melalui media - media pembelajaran yang menarik akan semakin memudahkan siswa untuk memahami materi. Yang awalnya susah akan menjadi mudah melalui model pembelajaran yang mudah tertanam diotak peserta didik.

Metode praktik ini dikuatkan dalam penelitian Gloria Agustina (2019). Dalam penelitian tersebut disebutkan bahwa: Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi dan dokumentasi. Analisis data secara deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini dapat diketahui dari hasil penilaian dimana pada siklus pertama terjadi peningkatan dari 58, 5% menjadi 62, 3% dalam seriasi (mengurutkan) dari panjang-pendek dan dari 60% menjadi 80% pada seriasi (mengurutkan) dari tebaltipis.

Pada siklus ke-2 peningkatan kembali terjadi. Adapun peningkatan pada siklus ke2 adalah 92, 3% dan 95, 3% dalam seriasi (mengurutkan) 5 benda berdasarkan panjang-pendek atau sebaliknya. Dalam seriasi (mengurutkan) dari tebaltipis pada pertemuan kedua meningkat menjadi 95, 3%. Sedangkan pada seriasi (mengurutkan) dari tipis-tebal meningkat menjadi 96, 6% pada pertemuan kedua. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa praktek langsung dapat meningkatkan pemahaman matematika dalam seriasi pada anak kelompok A di TK Kusuma 1 Nologaten.

Dengan solusi belajar matematika menggunakan metode praktik pasti akan membuat siswa senang belajar dan mudah untuk memahaminya. Selain itu, belajar metode praktik juga dapat menumbuhkan kreativitas siswa yang membuat kerja otaknya akan semakin berkembang.
Metode praktik sudah seharusnya diterapkan dalam pembelajaran. Bukan hanya matematika, metode praktik ini juga sangat disarankan untuk pelajaran pelajaran lainnya. Sehingga siswa tidak jenuh dan monoton dengan pembelajaran yang hanya mendengarkan dan diam di kelas. Metode praktik sangat membantu peserta didik untuk lebih mudah mengingat materi materi dari yang mudah sampai materi yang sulit.

Tenaga pendidik dan peserta didik harus tetap saling bahu membahu untuk mewujudkan kualitas pendidikan di Indonesia terus berkembang. Tetap semangat mewujudkan mimpi yang telah diukir sejarah dan jadikan sejarah sebagai penyemangat berjuang.

(Nida Hanifah adalah Mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika di Universitas Peradaban Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Tinggal di Desa Tipar Kidul, Kec. Ajibarang, Kab. Banyumas, Jawa Tengah)